Cadangan Devisa Capai USD 80,2 Miliar

Rabu, 01 September 2010 – 16:47 WIB
JAKARTA - Terhitung per akhir Agustus 2010, cadangan devisa Indonesia sudah mencapai level USD 80,2 miliarIni berarti terjadi kenaikan hingga USD 2,106 miliar, bila dibandingkan dengan akhir Juli 2010

BACA JUGA: Beli Raskin, Pemerintah Gunakan Dana Cadangan Rp1 Triliun

Disebutkan, kenaikan devisa negara ini banyak didukung oleh bertambahnya volume ekspor.

"Saya melihat inisiatif seperti itu, menunjukkan kinerja APBN-P 2010 semakin baik
Terjadi penguatan ekonomi Indonesia

BACA JUGA: Pedagang Dicurigai Mainkan Harga Beras

Cadangan devisa kita mencapai USD 80,2 miliar," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo, kepada wartawan, Rabu (1/9), di Jakarta.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution saat ditemui di DPR RI, sebelumnya mengatakan bahwa cadangan devisa setiap waktunya mengalami kenaikan
Kenaikan itu banyak ditopang dari masuknya aliran modal asing ke dalam negeri atau capital inflow

BACA JUGA: BKPM Tenderkan 5 Proyek USD 4,4 M

BI bahkan mencatat, cadangan devisa RI sampai dengan 20 Agustus 2010 berada di level USD 80,4 miliarAngka tersebut naik sebesar USD 1,606 miliar jika dibandingkan dengan akhir Juli 2010 yang sebesar USD 78,794 miliar.

Sedangkan kepemilikan asing di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per 20 Agustus 2010, disebutkan mencapai Rp 57,9 triliunAngka itu berarti sebesar 21,3 persen dari total dana di SBIDana asing di SBI tersebut naik Rp 1,17 triliun selama satu pekan, jika dibandingkan pada periode 13 Agustus 2010 sebesar Rp 56,73 triliun.

Untuk kepemilikan asing di Surat Utang Negara (SUN) per 20 Agustus 2010, disebut mencapai Rp 163,5 triliun, atau sebesar 27,9 persen dari total dana di SUNSedangkan untuk kepemilikan SUN oleh asing, menurun Rp 12,91 triliun jika dibandingkan kepemilikan SUN pada pekan pertama Agustus 2010 yang mencapai Rp 176,41 triliun.

"Melihat dari posisi cadangan devisa Indonesia sepanjang 2010, masih cukup fluktuatifSampai akhir bulan Agustus, bahkan sampai USD 80,9 miliarPerkiraan hingga akhir tahun ini bisa USD 85 miliarTapi kita perkirakan juga bisa di atas itu nantinya," kata Darmin.

Penopang cadangan devisa sumbernya, kata Darmin, masih dari ekspor migas, ekspor non-migas, capital inflow, pembayaran hutang dan impor"Kita melihat, impor semakin cepat pertumbuhannyaSementara ekspor tidak makin cepatKe depan, neraca pembayaran kita perkirakan makin lambat," katanya.

Menanggapi cadangan devisa ini, anggota DPR RI Malchias Makus Mekeng mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah prestasi khusus dari pemerintahKatanya, kenaikan cadangan devisa lebih banyak disumbang oleh faktor ekspor dan rendahnya impor"Pemerintah juga diuntungkan (dengan) kurs rupiah di BI yang otomatis memperkuat cadangan devisaMenurut saya, kinerja pemerintah selama ini biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa dari kenaikan cadangan devisa ini," katanya.

Melchias yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI ini, mengatakan bahwa cadangan devisa yang meningkat tidak menggambarkan utuh bahwa perekonomian Indonesia semakin membaik"Kalau ekonomi membaik, harusnya otomatis masyarakat merasa semakin ringan, bukannya bertambah beratBelanja lebih pada belanja modal dan bayar gaji pegawaiInvestasi nyaris tidak ada kemajuan berartiApa jadinya pertumbuhan ekonomi Indonesia, jika tidak didorong oleh konsumsi masyarakat yang tinggi," kata Melchias(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Segera Batasi Subsidi BBM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler