BACA JUGA: CLSA dan Semesta Indovest Diadukan ke Bapepam-LK
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, pihaknya baru mendapat laporan temuan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan LEMIGAS Departemen ESDM bahwa cadangan gas di Lapangan Senoro ternyata lebih kecil dari yang disampaikan operator
BACA JUGA: Pemerintah Gandeng 200 Perusahaan untuk Brand Indonesia
Lapangan gas Senoro dioperatori oleh konsorsium PT Pertamina dan PT Medco Energy dengan masing-masing memiliki saham 50 persen
BACA JUGA: Stok Beras Cukup Hingga 9 Bulan
Sedangkan lapangan gas Matindok di wilayah yang sama punya cadangan 0,66 TCF sehingga total cadangannya 2,11 TCFMasalahnya, Donggi Senoro LNG yang akan menerima gas dari Pertamina dan Medco sudah meneken kontrak penjualan kepada dua perusahaan Jepang, yakni Kanzai Electric dan Chubu ElectricMasing-masing sebesar 1,1 juta metrik ton per tahun (MTPA) selama 15 tahun atau total 1,83 TCFJika cadangan gas tidak sampai 1,83 TCF, jelas tidak cukup memenuhi komitmen kontrak dua pembeli Jepang tersebut
Menurut Purnomo, besar cadangan menjadi salah satu faktor bagi pemerintah untuk memberikan persetujuan harga gas SenoroSebab, besar cadangan tersebut akan ikut menentukan keekonomian proyek"Saat ini negosiasi harga ada di BPMigasSetelah itu, baru masuk ke ESDM untuk dapat approval," katanya.
Kepala Lemigas Hadi Purnomo membenarkan, berdasar penelitian, cadangan gas Senoro lebih kecil dari data awal yang disampaikan operator"Tapi, angkanya tidak bisa di-publish karena kami terikat confidential agreement," ujarnya
Menurut Hadi, pihaknya melakukan serangkaian test dan kajian mengenai cadangan gas Senoro karena diminta BPMigas melakukan sertifikasi cadangan"Besar cadangan akan digunakan BPMigas sebagai pertimbangan meneken persetujuan harga kontrak," katanya
Hasil studi profil geologi Lemigas menunjukkan, batuan yang menjadi reserve di lapangan gas Senoro berbentuk sadel atau cekungMenurut Pertamina dan Medco, batuan reserve-nya menyambung atau tidak cekung"Dalam hal ini, engineering justification setiap orang bisa berbeda," terangnya
Direktur Operasional PT Medco E&P Lukman Mahfoedz mengakui ada dua interpretasi berbeda antara Lemigas dan GCA (lembaga sertifikasi cadangan migas swasta)"Seperti layaknya di setiap proyek, perbedaan interpretasi bisa terjadiSebab, tim teknis dan metode yang dipakai berbeda," ujarnya(owi/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tarik Banyak Investasi,Masih Butuh Tax Holiday
Redaktur : Tim Redaksi