CLSA dan Semesta Indovest Diadukan ke Bapepam-LK

Rabu, 22 April 2009 – 16:21 WIB

JAKARTA – Dua perusahaan yang menjadi penjamin emisi PT Gozco Plantations Tbk, yaitu PT CLSA (Credit Lyonnais Securities Asia) Indonesia dan PT Semesta Indovest diadukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)Pengaduan tersebut terkait dengan kerjasama yang dilakukan oleh penjamin emisi tersebut dalam meloloskan emiten di bidang agribisnis itu go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Kami sudah dipanggil untuk diminta keterangan  oleh Bapepam-LK untuk dicatat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP)

BACA JUGA: Pemerintah Gandeng 200 Perusahaan untuk Brand Indonesia

Bapepam cukup responsif menindaklanjuti pengaduan kami sebelumnya mengenai dugaan penyimpangan yang ada dalam prospektus Gozco,” kata Irma Hattu SH, Direktur Klinik Hukum “Merdeka” yang mewakili konsultan hukum investor Gozco, dalam siaran pers yang diterima JPNN di Jakarta, Rabu (22/04).

Pihak investor juga meminta pertanggungjawaban PT CLSA (Credit Lyonnais Securities Asia) Indonesia dan PT Semesta Indovest sebagai penjamin emisi Gozco
“Mereka harus memberikan penjelasan, mengapa bisa terjadi penyimpangan dalam prospektus yang dibuat oleh mereka

BACA JUGA: Stok Beras Cukup Hingga 9 Bulan

“Saya sudah mengadukan hal ini kepada Bapepam-LK, dan jika tidak ada penyelesaian yang adil, kami juga akan mengadukan persoalan ini kepada pihak Kepolisian RI,” tambahnya.

Menurut Irma, pada tanggal 21 April 2009 Bapepam-LK sudah memanggil perwakilan investor yang dirugikan sehubungan dengan penyimpangan yang terjadi dalam prospektus Gozco dan pihak investor sudah menjelaskan persoalan ini secara jelas dan sistematis
Namun demikian, pihaknya merasa belum puas dengan langkah-langkah yang diambil, karena belum tanggapan yang lebih tegas dan jelas mengenai sikap Bapepam-LK dalam persoalan ini.

Irma Hattu menyarankan, seharusnya Bapepam-LK memanggil semua pihak yang terkait dengan permasalahan ini secara intensif, seperti manajemen PT Gozco Plantations, PT Sumber Terang, PT PT CLSA (Credit Lyonnais Securities Asia) Indonesia dan PT Semesta Indovest

BACA JUGA: Tarik Banyak Investasi,Masih Butuh Tax Holiday

Sehingga Bapepam-LK memiliki gambaran yang lebih jernih mengenai persoalan ini, “Jika terjadi penyimpangan sesuai dengan yang kami tuduhkan, Bapepam-LK harus mencabut izin kedua penjamin emisi tersebut, karena bisa merusak kepercayaan public terhadap pasar modal secara keseluruhan,” katanya.

Kebohongan Public Gozco
PT Gozco Plantation Tbk dianggap telah melakukan kebohongan publik karena dalam prospektusnya menyatakan bahwa Gozco memiliki asset yang berada di Sumatera Selatan dengan tiga perkebunan kelapa sawit yang mencakup area tanam seluas 13.050 hektar dengan lahan cadangan tambahan seluas sekitar 5.417 hektar di bawah HGU dan dengan status izin lokasi seluas sekitar 10.815 hektar.

Prospektus juga menyatakan, perseroan saat ini sedang dalam tahap penyelesaian injeksi lahan dari PT Sumber Terang seluas 30.000 hektar kepada PT Sumber Terang Agro LestariSetelah proses injeksi tersebut selesai, maka ijin lokasi menjadi seluas 40.815 hektar.

Padahal, lanjut Irma, tanah seluas 30.000 hektar yang dimuat dalam prospektus Gozco sama sekali belum pernah dialihkan kepada Gozco dan masih tetap menjadi milik dan dalam penguasaan PT Sumber TerangDalam konteks tersebut, telah terjadi kebohongan publik, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak oleh Gozco.

Selain itu, sambung Irma, masih ada lagi kebohongan yang dilakukan oleh GozkoMengutip surat konfirmasi dari Konsultan Hukum PT Sumber Terang yang dikirimkan kepadanya, pihak Sumber Terang menjelaskan bahwa pihaknya (Wiet Soegito/PT Sumber Terang) tidak pernah menerima sepeserpun uang dari Gozko.

Padahal, tambah Irma, dalam prospektus Gozko disebutkan telah menyetor uang sebesar Rp900 juta kepada Wiet Soegito (PT Sumber Terang) sebagai uang muka pelaksanaan perjanjian(*/fuz/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Minta Menteri Ekonomi Steril Parpol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler