Cak Imin Getol Ajak Investor Asing Berinvestasi

Selasa, 12 November 2013 – 13:41 WIB
Menakertrans Muhaimin Iskandar  ketika menerima kunjungan  audiensi sekitar 20  perusahaan PMA (Penanaman Modal AsIng) di  Indonesia yang tergabung dalam   US-ASEAN Business Council  Inc. FOTO: ist

jpnn.com - MENTERI Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengajak perusahaan-perusahaan asing untuk menanamkan investasi yang lebih  besar di Indonesia sehingga bisa membantu mengurangi pengangguran dan  memperluas lapangan pekerjaan.

Para investor asing tidak perlu khawatir dengan perkembangan situasi dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Fenomena penguatan serikat pekerja/serikat buruh merupakan hal lumrah dalam iklim demokrasi yang sedang berkembang di Indonesia saat ini.

BACA JUGA: Hakim tak Siap, Mantan Menpora Batal Bersaksi

Hal tersebut dikatakan Menakertrans Muhaimin Iskandar  ketika menerima kunjungan  audiensi sekitar 20  perusahaan PMA (Penanaman Modal AsIng) di  Indonesia yang tergabung dalam   US-ASEAN Business Council  Inc.

"Pemerintah secara terbuka mengajak  perusahaan asing  untuk berinvestasi lebih besar di  Indonesia.  Investasi asing bisa membantu pergerakan  sector riil, menunjang pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru," kata Menakertrans Muhaimin di Jakarta  pada Senin (11/11).

BACA JUGA: Sumbang USD 2 Juta untuk Korban Topan Haiyan di Filipina

Muhaimin mengatakan investasi asing yang masuk ke Indonesia harus ditingkatkan  sebagai salah satu strategi pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran yang semakin bertambah di akhir tahun. Peluang-peluang pencipataan lapangan pekerjaan baru bisa terwujud dengan bertambahnya arus investasi dari luar negeri.

“Penciptaan lapangan kerja baru membutuhkan kehadiran investor untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya produktivitas kerja. Oleh karena itu, hubungan industrial yang kondusif dan harmonis menjadi syarat agar investor tertarik dan membuka investasi baru,”kata Muhaimin.

BACA JUGA: KPK Geledah Kediaman Anas Urbaningrum

“ Perusahaan asing maupun perusahaan dalam negeri harus membuka dialog yang lebih kondusif dengan para serikat pekerja dan serikat buruh sehingga dapat mencari solusi yang win-win solution  dalam menyelesaikan setiap permasalahan ketenagakerjaan,” kata Muhaimin.

Dalam rangka meningkatkan penyerapan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan lima pilar aksi penciptaan kesempatan kerja yang diimplementasikan pada tahun ini melalui program penciptaan kesempatan kerja satu juta netto.

Lima pilar strategi itu adalah Informasi dan Layanan Ketenagakerjaan, Peningkatan Keterampilan dan Kapasitas Angkatan Kerja, Pengembangan UMKM dan kewirausahaan, Program Padat Karya dan Infrastruktur serta Program Darurat Penciptaan Lapangan Kerja.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2013 mencapai 7,39 juta orang. Angka itu lebih tinggi dari data Februari 2013 dengan angka pengangguran terbuka 7,17 juta orang.

Sementara itu, Ralph Boyce dari perusahaan Boeing mengatakan situasi ketenagakerjaan di Indonesia sudah cukup baik namun diharapkan hubungan industrial agar lebih harmonis dengan dukungan regulasi dari pemerintah. “Situasi Ketenagakerjaan di Indonesia bisa dikatakan masih kondusif untuk investor asing. Karena itu Indonesia masih cukup menarik bagi investastor asing,” kata Boyce.

Sedangkan Yos Ginting dari HM Sampoerna menambahkan perlunya mempermudah perijinan masuk tenaga kerja asing ke Indonesia sebagai bagian untuk mengembangkan perusahaan ke berbagai daerah di Indonesia. (hms)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Gembleng Penyidik Tipikor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler