Caleg DPD Merasa tak Punya Modal

Jumat, 21 Maret 2014 – 18:10 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Farouk Muhammad mengingatkan para caleg untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Salah satu caranya dengan mengajak masyarakat untuk tidak memilih caleg pemberi uang.

"Para caleg mestinya berani menyatakan ke masyarakat bahwa menerima pemberian uang atau benda bernilai ekonomi lainnya kepada masyarakat, sama artinya memupuk benih-benih korupsi di negeri ini," kata Farouk Muhammad dalam acara Perspektif Indonesia, “Pemilu 2014: Adu Siasat Menjadi Senator”, di gedung DPD RI Jakarta, Jumat (21/3).

BACA JUGA: Golkar Persilakan Bawaslu Periksa Cicip

Prilaku caleg yang tidak memberi uang kepada masyarakat lanjutnya, sesungguhnya salah satu implementasi dari proses mencerdaskan masyarakat pemilih.

Farouk lantas membandingkan caleg DPR dengan caleg DPR, yang sebagian besar merupakan caleg incumbent.

BACA JUGA: Mahfud MD Hadiri Acara di Kampus HKBP Nommensen

Dikatakan,  anggota DPD yang tidak mempunyai mitrakerja yang bisa membantu pendanaan selama kampanye, ketika ikut maju sebagai caleg DPD lagi.

"Beda dengan caleg DPR yang punya akses langsung kepada eksekutif menggelontorkan dana Bansos, BLSM, BSM, dana BOS,” ungkap Farouk.

BACA JUGA: Macetkan Jalan, Golkar Klaim Kampanyenya Sukses

Senator asal Nusa Tenggara Barat itu menegaskan, saat berkampanye pihaknya tidak mau mengumbar janji-janji politik.

Farouk mengaku, terpilihnya dia sebagai anggota DPD pada pemilu 2009, disebabkan karena faktor putra daerah yang masih berpengaruh di masyarakat NTB dan pernah jadi cagub NTB.

“Saya dulu hanya karena pernah menjadi cagub NTB dan gagal karena tidak direstu partai politik, namun sebagai putra daerah saya tetap populer dan itulah modal saya menjadi anggota DPD periode 2009-2014,” imbuh Farouk. (fas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Senang jika Moeldoko Dampingi Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler