Tempat penitipan anak-anak di Canberra dan kawasan ACT memiliki biaya paling mahal, jika dibandingkan di kota-kota lainnya di Australia. Tetapi, pekerja di tempat penitipan ini dianggap kurang memenuhi persyaratan.
Komisi Produktivitas di Australia menemukan biaya rata-rata penitipan anak di Kawasan Ibu Kota (ACT) di tahun 2015 mencapai $493 atau hampir Rp 5 juta per minggu.
BACA JUGA: Kesulitan Bangun dan Beraktivitas di Pagi Hari Berhubungan Dengan Gen
Sementara biaya rata-rata secara nasional mencapai $400 atau sekitar Rp 4 juta. Dengan biaya penitipan anak paling murah di Queensland, $ 363 atau di atas Rp 3,5 juta, disusul oleh Australia Selatan, Tasmania, dan Kawasan Australia Utara.
Negara bagian dengan biaya penitipan termahal kedua adalah New South Wales, Victoria, dan Australia Barat, yang berada di atas Rp 4 hingga 4,5 juta per minggu.
Biaya penitipan anak secara nasional telah meningkat 5 persen, sementara jumlah anak-anak yang dititipkan melonjak hingga 7 persen.
BACA JUGA: Australia-Pemuda Muhammadiyah Rekatkan Persahabatan Lewat Bola
Dalam laporan tersebut juga diketahui meski biaya penitipan anak paling mahal di Canberra, sayangnya pekerja di tempat penitipan dianggap tidak memiliki kualifikasi keahliaan yang baik.
Hanya lebih dari setengah dari pekerja di penitipan anak di Canberra yang dianggap memiliki kualifikasi yang relevan.
Jika melihat soal kualifikasi pekerja di penitipan anak, negara bagian yang paling memenuhi syarat adalah Victoria dengan hampir 80 persen dari staf yang memiliki kualifikasi yang relevan, diikuti oleh Queensland (76,5 persen) dan Australia Selatan (70,1 persen).
Direktur Dewan Pelayanan Sosial di Kawasan Ibu Kota Australia (ACT), Susan Helyar mengatakan biaya penitipan anak yang mahal di Canberra disebabkan dengan tingginya penghasilan pekerja di Canberra.
BACA JUGA: Kritik #MotherhoodChallenge, Ibu Ini Dapat 350.000 ââ¬ËLikeââ¬â¢ di FB
"Kita tahu bahwa rata-rata [warga Canberran] memiliki pendapatan tinggi dan ada permintaan yang lebih tinggi untuk perawatan anak, akibatnya biaya penitipan pun menjadi lebih tinggi," katanya.
"Tingginya permintaan terkait dengan kedua orang tua yang bekerja, juga berhubungan dengan orang-orang yang ingin bekerja... karenanya permintaan untuk penitipan anak menjadi nyata."
Helyar mengatakan biaya penitipan anak yang tinggi menjadi kesulitan bagi warga berpenghasilan rendah.
Laporan tersebut juga menyebutkan jumlah anak-anak yang masuk rumah sakit paling tinggi berada di Canberra dan kawasan ACT. Jumlah ini mencapai 5,2 persen, dimana anak-anak berusia hingga empat tahun mengalami cedera di sekolah. Di tingkat nasional, secara rata-rata jumlah anak-anak yang masuk rumah sakit sekitar 2,6 persen.
Tetapi Komisi Produktivitas mengatakan laporan soal jumlah anak-anak yang masuk rumah sakit ini perlu ditafsirkan dengan hati-hati.
"Ini didefinisikan sebagai jumlah anak-anak berusia hingga empat tahun dengan jumlah keseluruhan anak-anak yang cedera di sekolah."
Angka-angka dalam laporan ini akan digunakan pemerintah untuk menilai kinerja pihak-pihak terkait agar dapat mencapai tujuan dalam menyediakan perawatan, kebutuhan pendidikan, serta pengembangan kebutuhan bagi anak-anak di lingkungan yang aman".
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemimpin Gereja Australia yang Lindungi Pencari Suaka Bisa Terjerat Hukum