jpnn.com - JAKARTA - Pakar demografi dari Universitas Indonesia (UI), Dr Sonny Harry B Harmadi menyatakan sudah membaca visi dan misi dua pasang calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Saya sudah baca visi, misi dan program kedua pasang calon presiden. Secara substansi, memang belum memperlihatkan sinkronisasi antara yang dinyatakannya ketika kampanye di tengah-tengah rakyat dengan visi misinya itu," kata Sonny Harry B Harmadi, saat diskusi, di Jakarta, Minggu (8/6).
BACA JUGA: Pencitraan Jokowi Meredup, Elektabilitas Prabowo Naik
Belum sinkronnya antara visi dan misi kedua pasang capres lanjutnya, bukti bahwa keterlibatan para kandidat capres-cawapres dalam merumuskan visi dan misi itu sangat minim.
"Dokumen itu lebih kuat memberi kesan bahwa itu adalah hasil kerja tim sukses yang belum didiskusikan dengan para kandidat," tegasnya.
BACA JUGA: Masyarakat Nias Deklarasikan Dukungan untuk Jokowi-JK
Selain itu, Harmadi juga mempertanyakan nyaris tidak adanya masalah demografi dalam visi dan misi tersebut.
"Tema bonus demografi kok tidak di dalami oleh para capres. Jangan-jangan para capres termasuk para tim sukses tidak paham soal demografi," ujarnya.
BACA JUGA: Hatta Kantongi Dukungan Alumni ITB
Karena itu, mumpung masih ada waktu dia menyarankan timses kedua pasang capres memperkaya visi dan misi presiden dengan demografi sebelum resmi menjadi pedoman penyusunan RPJM nantinya.
"Menurut saya, memasukkan isu demografi dalam visi misinya belum terlambat karena dokumen tersebut belum resmi jadi pedoman penyusunan RPJM. Dalam menyusun hendaknya pahami betul kebutuhan bangsa ini lima tahun ke depan," sarannya.
Terakhir dikatakannya, dalam masa kampanye capres sekarang, tidak mungkin capres-cawapres memikirkan hal tersebut. "Makanya peran tim sukses sangat menentukan parpurnanya visi, misi dan program capresnya masing-masing," imbuhnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kopel Bertekad Menangkan Jokowi-JK
Redaktur : Tim Redaksi