jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk merasa belum perlu memutuskan rencana-rencana penambahan likuiditas.
Pasalnya, bank pelat merah itu masih memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) cukup kuat, yakni 22 persen.
BACA JUGA: 48 Persen Nasabah Bank Mandiri Ternyata Generasi Milenial
Awalnya, perseroan sebenarnya mempunyai jadwal melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) tahap III sebesar Rp 3 triliun pada September nanti.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan, rencana PUB itu baru diputuskan setelah Juni mendatang.
BACA JUGA: Kejagung Bekuk Salah Satu Pelaku Korupsi Bank Mandiri
’’Sekarang likuditas kami sangat baik dan sesuai target. Dengan begitu, kami belum bisa putuskan rencana bisnis dan diputuskan setelah semester pertama,’’ ujar Darmawan, Rabu (21/3).
Rencana recovery plan yang tadinya bakal diputuskan dalam RUPS juga belum dipastikan.
BACA JUGA: BNI Alami Tekanan Rasio Kecukupan Modal
Sebagai salah satu bank sistemik, Bank Mandiri awalnya berencana menerbitkan obligasi konversi (convertible bonds) senilai maksimal Rp 1 triliun. ’
’Bentuk instrumen detailnya masih dikaji perseroan. Sebelum akhir tahun kami infokan,’’ tambah Darmawan.
CAR yang masih besar membuat Bank Mandiri sangat percaya diri mengusulkan pembagian dividen spesial 15 persen dari laba bersih atau senilai Rp 3,09 triliun.
’’Tahun lalu laba kami tumbuh cukup tinggi, nilai saham BMRI naik, dan pemegang saham juga setia membeli saham BMRI. Jadi, kami ingin pemegang saham merasakan pertumbuhan dividend yield,’’ tutur Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo. (rin/c22/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Bank Terbukti Kena Skimming, Kok Belum Ada Sanksi?
Redaktur & Reporter : Ragil