Cara PM Selandia Baru Merespons Teror Tuai Pujian

Senin, 25 Maret 2019 – 09:09 WIB
PM Selandia Baru Jacinda Ardern menemui keluarga korban teror atas dua masjid di Christchurch. Foto: REUTERS

jpnn.com - Sebanyak 50 nyawa melayang dalam serangan terencana ke Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre pada Jumat pekan lalu (15/3). Teror tersebut membuat mata dunia tertuju ke Selandia Baru. Tetapi, cara Perdana Menteri (PM) Jacinda Ardern mengatasi masalah keamanan itu membuat masyarakat internasional mengacungkan jempol.

Hanya dalam waktu 72 jam Ardern mengubah regulasi senjata di negerinya. Senjata militer dan senapan serbu dilarang.

BACA JUGA: Kedubes Selandia Baru Yakin Pelaku Penembakan di Masjid Akan Mendekam Lama di Penjara

Perempuan 38 tahun tersebut mengutuk kekejaman yang merusak perdamaian Negeri Kiwi. Dia mengajak masyarakat tidak mengabulkan harapan sang teroris yang ingin tenar lewat aksi kejinya tersebut.

Karena itu, Ardern mengharamkan penyebutan nama lelaki yang mengabadikan kebrutalannya lewat media sosial (medsos) tersebut.

BACA JUGA: Selandia Baru Permudah Keluarga WNI Korban Teror Christchurch Urus Visa

''Satu hal yang pasti, Anda tidak akan pernah mendengar namanya meluncur dari mulut saya,'' jelas ibu Neve Te Aroha Ardern Gayford itu sebagaimana dilansir BBC.

Para pakar kriminal mengapresiasi kebijakan itu. Profesor ilmu pidana pada University of Alabama Adam Lankford mengatakan bahwa tujuan para pelaku teror di seluruh dunia memang ketenaran.

BACA JUGA: Seminggu Penembakan Christchurch, Azan Bakal Berkumandang di Seantero Selandia Baru Besok

Karena itu, mereka bangga saat menjadi sorotan. Sebab, itu berarti bakal ada pelaku baru pada masa mendatang. Setidaknya bakal lahir simpatisan. ''Saat Anda memberikan perhatian kepada pelaku sama besarnya dengan perhatian untuk Tom Cruise atau Kim Kardashian, jangan kaget bila kelompoknya malah bangga,'' ujar Lankford kepada USA Today.

Bukan hanya itu. Selandia Baru juga melarang keras penyebarluasan video teror 15 Maret lalu tersebut. Video Brenton Tarrant, si pelaku, juga langsung dihapus dari Facebook. Saat itu juga pemerintahan Ardern menetapkan video tersebut sebagai tayangan ilegal. Karena itu, selain yang menyebarluaskan, mereka yang menyimpan video tersebut bakal dikenai sanksi.

Ketegasan demi ketegasan itu membuat Ardern panen pujian. Apalagi, dia juga lantas merangkul komunitas muslim di Selandia Baru. Dia ikut membalut luka mereka dengan aksi nyata. Ibu satu putri tersebut hadir dalam salat Jumat pertama pascateror di Masjid Al Noor Jumat (22/3). Rumah ibadah itu pun kembali buka kemarin (23/3).

Bau cat masih menyengat saat Aden Diriye memasuki masjid di Kota Christchurch itu. ''Saya sangat bahagia bisa beribadah di sini lagi,'' ujar Diriye kepada Washington Post.

Diriye seharusnya masih berkabung. Dia kehilangan putranya yang berusia 3 tahun Mucad Ibrahim pada hari nahas itu. Jejak teror memang sudah sepenuhnya lenyap dari masjid tersebut. Semen telah menutup lubang bekas tembakan di tembok. Cat telah meniadakan noda darah. Cairan pembersih lantai telah menghapus bekas kekerasan yang melekat di lantai.

Kemarin sedikitnya 3 ribu orang berpartisipasi dalam ''pawai cinta'' di Christchurch. Mereka mengusung poster bertulisan kia kaha. Dalam bahasa Maori, dua kata tersebut berarti ''tetaplah kuat''. Sambil berjalan, mereka menyanyikan himne perdamaian khas suku Maori.

Cara Ardern memulihkan negerinya dari teror mencuri perhatian Dubai. Jumat malam foto PM termuda dunia itu menghiasi Burj Kalifaworld, pencakar langit tertinggi sejagat, dalam bentuk hologram. Demikianlah cara Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, penguasa Dubai, memuji Ardern.

Yang paling penting, Selandia Baru langsung mengubah regulasi kepemilikan senjata. Ardern sukses meyakinkan parlemen, termasuk oposisi, untuk memperketat aturan tersebut. Pemerintah bahkan rela mengeluarkan NZD 200 juta (Rp 1,9 triliun) untuk membeli kembali senjata milik warga yang masuk kategori militer. Sebab, kini senjata militer dan senapan serbu ilegal. (M. Salsabyl Ad'n/c4/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pujian Tantowi untuk Empati PM Jacinda bagi Umat Islam Pascateror Masjid


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler