jpnn.com, LABUHAN BATU - Abdul Rahman bermandi darah dan nyaris tewas setelah diamuk warga.
Kepalanya bocor bercucuran darah, wajahnya kena bogem dan tubuh diamuk warga Pasar 1 Tengah, Marelan, Medan, Sumut, kemarin malam.
BACA JUGA: Sungai Deli Meluap, Warga Pemukiman Kampung Aur Mengungsi
Pria 53 tahun itu bersama seorang rekannya, mendatangi Pasar 1 Tengah, Tanah 600 Marelan. Mereka berboncengan menggunakan sepeda motor.
Begitu tiba di sana, mereka berhenti di depan rumah warga bernama Maya. Tanpa mengucap salam atau kata permisi, keduanya nyelonong masuk ke rumah.
BACA JUGA: Guru Honorer Gabung Komplotan Pencuri di Sekolah
Saat itu juga, Maya yang berada di dalam, terkejut mendengar suara ribut di ruang tamu. Maya makin terkejut, saat melihat dua pria yang tidak dikenalnya sudah di ruang tamunya.
Maya yang saat itu hanya sendiri di rumah, coba bertanya kepada keduanya. Siapa mereka, dan keperluan apa hingga menyelonong ke rumahnya. Tapi saat ditanya begitu, Abdul Rahman malah mendorong Maya, sambil bertanya soal keberadaan istrinya.
BACA JUGA: Polisi Tembak Mati Dua Pelaku Jambret Guru SD di Medan
Saat bertanya dimana istrinya, pria warga Kesawan, Kec Medan Barat itu, juga serta merta mengancam pisau ke arah Maya. Saat mengancam, Abdul Rahman sempat menjelaskan kalau istrinya sudah pergi dari rumahnya sejak sebulan lalu.
Mendapat pertanyaan dan ancaman pisau, Maya pun langsung melarikan diri ke luar, dan menjerit minta tolong. “Aku sendirian di rumah bang. Suamiku pergi, kemudian dua orang masuk ke rumahku dengan mengancam pisau. Karena aku takut, aku lari keluar rumah,” ucap Maya.
Nahas, teriakan itu mengundang massa warga sekitar. Warga yang melihat kedua pria tak dikenal itu berada di rumah, langsung menangkapnya. Abdul Rahman diamankan sementara rekannya berhasil kabur. Tanpa komando, Abdul Rahman dibalbali. Bogaman dan tendangan dilayangkan ke wajahnya hingga kepalanya bocor.
Maya yang melihat amukan warga, kemudian menghubungi Petugas Polsekta Medan Labuhan. Tak berapa lama kemudian, petugas pun datang dan memboyong Abdul Rahman ke kantor polisi.
Di kantor polisi, Abdul mengaku masuk ke dalam rumah tersebut, berniat untuk mencari istrinya yang sudah meninggalkan rumah selama 1 bulan. Masih Abdul Rahman, istrinya dibawa seorang pria bernama Fadzli. Dia pun mencari informasi dan dia diketahui bahwa istrinya berada di Pasar 1 Marelan.
“Aku enggak mencuri, aku cari istriku di sini. Anakku satu dan dia nangis-nangis karena ibunya enggak pulang-pulang. Makanya aku nyelonong masuk saja. Aku pun baru nyumbang untuk anak yatim piatu, aku hancurrrrr bang,” jelasnya.
Terpisah Kanit Reskrim AKP N Surbakti ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut dan pelaku sudah diamankan.
“Sudah kita amankan. Untuk barang bukti sebuah pisau carter dan dompet serta sebuah HP kita amankan juga,” katanya. (wal/tob)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Curiga Anu Putrinya Membesar, Ternyata Pelakunya Sang Kakek
Redaktur & Reporter : Budi