jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim menyebut ada tiga nama yang dianggap layak menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.
Dua dari tiga nama itu merupakan tokoh perempuan. Mereka ialah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid.
BACA JUGA: Anies Baswedan Bertemu Sejumlah Ormas, Tak Ada PA 212 dan FPI, Sudah Tak Akur?
Kemudian satu nama lagi ialah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang sebelumnya masuk bursa capres dari Partai NasDem.
"Andika, Khofifah itu, Yenny Wahid. Itu masuk dalam radar," kata Hermawi saat dihubungi pada Rabu (5/10).
BACA JUGA: Kader NasDem Mundur Setelah Deklarasi Anies Capres, Uni Irma Bilang Ini
Dia mengatakan nama cawapres yang berpotensi mendampingi Anies akan dibicarakan bersama partai koalisi dan persetujuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kami kumpulkan nama, tentu partai-partai koalisi kumpulkan nama, baru nanti persetujuan Pak Anies," ujar Hermawi.
BACA JUGA: Jakarta Kebanjiran, Tanda Alam Tak Berpihak Pencapresan Anies Baswedan?
Saat disinggung nama Ganjar Pranowo bakal menjadi cawapres pendamping Anies, Hermawi tidak bisa memastikannya.
"Tergantung nanti pembicaraan (koalisi) dan persetujuan Pak Anies terutama," kata Hermawi.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres yang diusung parpolnya di Pilpres 2024, Senin (3/10) pagi.
Menurut Surya, partainya memilih figur terbaik untuk pilpres yang akan datang.
Mantan kader Golkar itu mengatakan parpolnya mencari anak-anak bangsa dengan kapasitas baik dari kelompok mana pun.
Selanjutnya, Partai NasDem memilih yang terbaik dari figur-figur yang baik itu.
"Makanya yang dicari NasDem adalah yang terbaik daripada yang baik-baik. Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat sosok Anies Rasyid Baswedan," ujar Surya Paloh. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manuver Jokowi soal Capres Sulit Diprediksi, Bisa Saja Main Sana Sini
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan