BACA JUGA: Perilaku Belanja Konsumen Berubah
"Kita ingin berbuat sesuatu yang bisa diikuti oleh banyak orang," kata Bruce Waterfield, Business Service Director CCAI di Jakarta, (19/4).Kreativitas ini merupakan hasil kerja sama antara CCAI bersama Quicksilver yang dibuat dari botol minuman bekas berbahan Polyethylene Terephtalate (PET)
BACA JUGA: BSM Jaga CAR 12 Persen
"Perbandingannya 50 persen PET dan 50 persen organic cotton," lanjutnya dalam konferensi pers di Wisma Pondok Indah 2, Jalan Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah, Jakarta Selatan, kemarin.Ide tersebut timbul melihat besarnya pencemaran limbah plastik terhadap lingkungan
BACA JUGA: Waspadai Emiten Baik Sekadar Kosmetik
Kondisi itu menimbulkan inisiatif membuat sesuatu yang menggunakan produk mereka demi mengurangi pembuangan sampah secara sembarangan.Sebelumnya, program daur ulang ini sudah dilakukan terhadap gelas-gelas berbahan kertas dari sejumlah restoranBagi CCAI, penggunaan kembali botol plastik merupakan langkah terbaru yang dilakukan oleh pihaknyaBahkan, satu busana menghabiskan sedikitnya lima botol PET"Pakaian ini aman bagi tubuh, selanjutnya akan kita adopsi pada kegiatan Eco-Weekend di Bali," lanjutnya kepada wartawan.
Untuk pembuktiannya, mereka lebih dulu melakukan ujicoba kepada seluruh karyawan CCAIRencananya, pakaian jenis ini akan dilempar ke masyarakat luas melalui Quicksilver"Soal itu, kita serahkan kepada mereka (Quicksilver, red)," tandasnya.
Sementara, proses kreasi menciptakan pakaian daur ulang ini setidaknya memakan waktu selama lima bulanPasalnya, pihak Quicksilver sebagai produsen mengakui pada rentang itu masih banyak perbaikan yang harus dilakukan"Saat pertama selesai, ternyata masih ada bagian yang kasar," sahut Rahmat Sudrajat, Chief Product Officer Quicksilver.
Keramahan itu, tambah dia, dapat dirasakan ketika pakaian tersebut dipakai oleh konsumenPasalnya, penggunaan botol plastik bekas berupa PET ini tidak terdapat unsur kimia yang membahayakan tubuhPencampuran dua material tersebut diakui cocok digunakan pada di Indonesia yang beriklim tropis sehingga tetap nyaman dan tidak panas.
Dia menambahkan, seluruh proses pengolahan dari bahan plastik sampai menjadi busana seluruhnya dilakukan di IndonesiaBahkan, kemampuan produksi yang mereka miliki bisa menghasilkan 15 juta pakaian"Mesin kami bisa membuat bahan sebanyak 500 ton per bulan dan satu ton bisa mencapai 300 piece T-Shirt," ungkapnya(tyo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telkom Buyback Rp 3 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi