Perilaku Belanja Konsumen Berubah

Samai Korea-Tiongkok

Rabu, 20 April 2011 – 15:18 WIB
JAKARTA - Perilaku belanja konsumen khusus produk fast moving consumer goods (FMCG) mengalami perubahan seiring naiknya PDB per kapita menjadi USD 3.015Sementara PDB 2010 tumbuh sebesar 6,1 persen dibandingkan 2009

BACA JUGA: BSM Jaga CAR 12 Persen

Dari sisi industri, pertumbuhan FMCG meningkat dua kali lipat dari laju ekonomi 2010.

Executive Director of Client Leadership Nielsen Venu Madhav mengatakan pendapatan per kapita bertumbuh dengan menyentuh USD 3.000
Hal itu menunjukkan ada percepatan pertumbuhan seperti terjadi di Tiongkok dan Korea ketika negara tersebut mencapai tingkat yang sama

BACA JUGA: Waspadai Emiten Baik Sekadar Kosmetik

"Karena itu, diperkirakan akan terjadi permintaan cukup kuat di sektor otomotif, kesehatan, asuransi, perjalanan, barang dan lainnya," katanya saat konferensi pers kemarin (19/4).

Konsumen pun cenderung melakukan penyesuaian kebiasaan pembelian setelah merasa adanya perbaikan perekonomian
Bahkan, untuk konsumen kelas atas memiliki kecenderungan membeli produk dengan pertimbangan manfaat dan nilai tambah

BACA JUGA: Telkom Buyback Rp 3 Triliun

"Hal itu membuat konsumen lebih mudah membelanjakan uangnyaSerta mencari produk dengan versi premium," ucapnya.

Data Nielsen Home Panel menunjukkan pengeluaran rumah tangga untuk kategori kesehatan dan gaya hidup naik sejak 2009 laluNielsen mengamati tiga kategori produk antara lain hair conditioner, susu cair dan pasta gigiTiga produk tersebut dapat menjawab kebutuhan konsumen high end dari segi gaya hidup, kesehatan dan kenyamanan.

Venu menguraikan, penjualan hair conditioner tumbuh 68 persen pada 2010Lewat produk leave on, produsen mencoba menawarkan kenyamananKendati harganya dua kali lipat conditioner biasa tapi pertumbuhan penjualan naik tiga kali lipatSedangkan susu cair tumbuh 18 persen dengan varian low maupun non lemak, kalsium, prebiotik sampai kids nutritionSerta pasta gigi yang naik sekitar 10 persen.

Sementara konsumen menengah ke bawah membeli produk tertentu lebih banyakDi antaranya keju, ikan, daging beku dan popok bayiPada 2010 lalu, penjualan keju naik 13 persen, ikan dan daging beku naik 23 persen, dan popok satuan naik 93 persen"Akses konsumen menengah ke bawah makin besar karena tersedia produk dalam kemasan kecilDari sisi nilai, penjualan kemasan kecil mencapai dua kali lipat atau tumbuh 118 persen pada 2010," ucap dia.

Sementara itu, produsen lebih aktif memasarkan produk lewat penyediaan barang yang lebih banyak di gerai penjualanMereka juga mengalokasikan belanja iklan lebih besar sehingga bisa mendorong konsumen untuk berbelanja produk kategori tersebutHasil audit ritel Nielsen untuk tiga produk tersebut terjadi penambahan suplai, popok bayi meningkat 9 persen dan keju 17 persen.

"Belanja iklan untuk enam kategori tersebut juga naik, hair conditioner 22 persen, susu cair 52 persen, pasta gigi 35 persen, keju 32 persen, makanan beku 39 persen dan popok 70 persen," urainyaDikatakan, produsen harus menyesuaikan perubahan perilaku konsumenSerta memahami kebutuhan konsumen kelas atas dan menengah ke bawahseperti penyediaan produk dengan ukuran kemasan lebih kecil dan mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut(res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laba BABP Melesat berkat Tiga Pilar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler