Cegah HIV, KPA Genjot Penggunaan Kondom

Sabtu, 27 November 2010 – 16:06 WIB

JAKARTA — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) terus berupaya melakukan pencegahan penularan HIV/AIDSKhusus untuk penularan melalui transmisi seksual, KPA terus menggenjot sosialisasi penggunaan kondom

BACA JUGA: HIV di LP Kian Mengkhawatirkan

Untuk itu, KPA terus memperbanyak outlet kondom yang difungsikan untuk mendistribusikan kondom ke seluruh provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia.

Deputi Sekretaris Bidang Pengembangan Program KPA, Kemal Siregar, mengatakan, dalam rangka kegiatan promosi kondom, KPA bekerja sama dengan perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan kondom telah mendirikan kurang lebih 15 ribu outlet kondom
"Sebanyak 20 juta kondom telah didistribusikan setiap tahunnya," ungkap Kemal di Jakarta, Sabtu (27/11).

Berdasarkan data tentang penjangkauan program dari Sekretariat KPA tahun 2009, hingga akhir tahun 2008 juga telah tersedia sebanyak 245 unit klinik pengobatan infeksi menular seksual (IMS) di Puskesmas, klinik swasta maupun klinik milik perusahaan

BACA JUGA: Otoda, 1.243 Dewan Terlibat Korupsi



KPA mencatat bahwa jumlah kumulatif kasus AIDS menurut faktor risiko tahun 2010, terdapat 10.772 orang terinfeksi AIDS dari faktor heteroseksual, 718 orang akibat homo-biseksual, 8786 orang akibat pengunaan narkoba suntik, 20 orang akibat transfusi darah, 587 orang akibat transmisi perinatal dan 937 orang tidak diketahui penyebabnya.

Sementara kalangan yang tercatat rentang dengan penularan HIV/AIDS, berdasarkan catatan KPK di akhir tahun 2009, di Indonesia terdapat 127.952 wanita pekerja seks, 511.807 pelanggan pekerja seks, 47.962 waria, 64.718 homoseksual, 72.498 pengguna narkoba suntik dan 45.865 warga binaan permasyarakatan.

Namun dalam proses mengurangi jumlah penderita AIDS di Indonesia, Kemali mengakui bahwa hal itu memang masih cukup sulit
Sebab, ada beberapa hal yang masih menghambat proses pencapaian pengurangan penderita AIDS tersebut

BACA JUGA: Mulai 2011 Warga Bisa Melahirkan Gratis

“Salah satunya, adanya hambatan pada proses perluasan program penanggulangan yang efektif, khususnya untuk pencegahan penularan HIV melalui transmisi seks,” tukasnya.

Dikatakan pula, saat ini system layanan kesehatan dan kapasitas sumber daya manusia baik pada tingkat layanan kesehatan maupun komunitas belum merata di semua daerahSehingga, lanjut Kemal, pemerintah masih harus perlu meningkatkan jumlah layanan dan kualitas pencegahan, diagnosis, perawatan dan kewaspadaan universal.

Kemal juga memaparkan, angka kematian orang dengan HIV/AIDS (ODHA) telah berkurang secara bermaksa dari 46 persen di tahun 2006 menjadi 17 persen di akhir tahun 2008(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Separo Jemaah Haji Khusus Pulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler