JAKARTA — Deputi Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Kemal Siregar, mengungkapkan bahwa angka pengidap HIV di Lembaga Permasyarakatan (LP) dan Rumah Tahanan (rutan) menunjukkan gejala yang mengkhawatirkanMenurutnya, berdasarkan data dari klinik Konseling dan Testing Sukarela (KTS) di LP narkotika Jakarta saja tercatat 200 dari 250 orang napi yang mengikuti tes, terdeteksi HIV positif.
Sedangkan di LP Bandung, sebanyak 40 orang dari 60 orang napi yang mengikuti tes juga positif HIV
BACA JUGA: Otoda, 1.243 Dewan Terlibat Korupsi
“Total angka kematian yang tercatat dari empat LP, 90 persennya adalah pengguna narkoba,” terang Kemal di Jakarta, Sabtu (27/11).Selain itu, pada Oktober 2007 dilaporkan terdapat 127.238 warga binaan permasyarakatan (WBP) di 363 LP dengan total kapasitas 80.298 napi, sebanyak 25.238 napi adalah karena kasus narkoba
Bahkan, lanjut Kemal, berdasarkan survey terhadap WBP di tahun 2005 menunjukkan bahwa prevalensi HIV mencapai 17,8 persen di Jakarta, 13,1 persen di Jawa Barat, 35,5 persen di Banten, 28 persen di Lampung dan 4,5 persen di Bali.
Kemal menambahkan, secepatnya harus ada upaya pencegahan
BACA JUGA: Mulai 2011 Warga Bisa Melahirkan Gratis
Jika tidak, lanjut dia, dikhawatirkan akan terjadi penambahan angka kematianUntuk diketahui, dari populasi pengguna narkoba suntik (penasun) diperkirakan satu dari dua orang telah terinfeksi HIV
BACA JUGA: Separo Jemaah Haji Khusus Pulang
Atau sekitar 43–56 persen dari jumlah total pengidap HIV di Indonesia yang mencapai 21.770 orangTemuan terakhir menunjukkan bahwa prevalensi HIV penasun yang mulai menyuntik dua tahun terakhir lebih rendah apabila dibandingkan mereka yang telah menyuntik lebih lama.“Hal ini menunjukkan bahwa infeksi baru dapat dicegah, meskipun proporsi berbagi alat suntik masih cukup tinggiNamun semuanya sudah dalam program penjangkauan yang komprehensif,” imbuhnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wajah Sumiati Akan Direkonstruksi Total
Redaktur : Tim Redaksi