jpnn.com - MARISA– Dipicu rasa cemburu, AA alias Azis (46) warga Desa Limbula, Kecamatan Wanggarasi, membakar istri dan anaknya bersama dengan rumah kayu yang dimilikinya.
Informasi yang berhasil dirangkum Gorontalo Post (grup JPNN), Azis awalnya sudah mendapatkan informasi, dimana istrinya Sariati (45) diduga telah kawin sirih dengan salah seorang oknum PNS AN alias Alfred (45), warga Kecamatan Paguat.
BACA JUGA: Tiga Pencuri Ponsel Siswa SMA N 5 Batam Akhirnya Ditangkap
Namun informasi tersebut tidak serta merta ia percayai. Pada akhirnya, Kamis (21/1) sekitar Pukul 00.30 Wita, ketika Azis kembali dari Kota Gorontalo usai membawa mobil jenis tronton, dirinya mendapati ada lelaki di rumahnya yang sedang tidur di kamar sang istri.
Terbakar api cemburu, Azis pun kemudian mengunci sang istri bersama oknum PNS tersebut di dalam kamar. Tanpa berpikir panjang, Azis keluar rumah dan langsung membakar rumahnya sendiri yang 80 persen bangunannya terbuat dari kayu.
BACA JUGA: Rasain! Pelaku dan Penadah Sepeda Motor Dicokok setelah 10 Kali Beraksi
Tanpa disadari, anaknya, Rati Sari (18), yang tidur di lantai dua, ikut terbakar bersama dengan sang ibu yang tidur di kamar yang berada di lantai bawah.
Sedangkan Alfred masih sempat menyelamatkan diri dengan cara keluar dari rumah dalam kondisi masih menggunakan pakaian dalam dan sudah mengalami luka bakar.
BACA JUGA: Jahatt!!.. Delapan Pemuda Gilir Gadis di Bawah Umur
Tak hanya itu saja, Poskesdes yang berada tepat di belakang rumah korban ikut terbakar dalam kejadian tersebut. Sedangkan tersangka Azis usai membakar rumahnya sendiri langsung menyerahkan diri ke Polsek Lemito.
Kapolres Lemito, AKP Bernadin Situngkir menjelaskan, tersangka Azis sekitar Pukul 02.30 Wita mendatangi Polsek Lemito dan mengaku telah membakar rumahnya sendiri dengan mempergunakan bensin.
“Setelah menerima laporan tersebut, kami langsung menuju ke lokasi untuk memastikan kejadian tersebut dan ternyata hal itu benar,” jelasnya. (kif/dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssttt...SOP Penggerebekan Kampung Berlan jadi Perdebatan
Redaktur : Tim Redaksi