Cemburu, Pensiunan PLN Nekat Bunuh Istri Siri

Rabu, 20 Januari 2016 – 10:08 WIB
ILUSTRASI. Pixabay.com

jpnn.com - DENPASAR – Awan kelabu menggelayut di langit Kota Denpasar kemarin (19/1). Tepatnya di kamar kos Nomor 1 di Jalan Sidakarya No 169, Denpasar, persis di depan Pasar Sidakarya. Seorang pensiunan pegawai PLN yang diketahui bernama Made Kanta (57), asal Jalan Nusa Kambangan XXVIII, Denpasar, dilaporkan nekat membunuh istri sirinya, Purwantini alias Titin di kamar kosnya. Korban tewas dengan luka tusuk di sekujur tubuh.

Usai membunuh korban, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polresta Denpasar. Sementara korban langsung dibawa ke kamar jenazah RSUP Sanglah.

BACA JUGA: Korban Teriak, Tersangka Curas Babak Belur Dihajar Massa

Dugaan sementara, pembunuhan sadis itu dipicu perasaan cemburu pelaku kepada korban. Pasalnya, sejak dinikahi setahun lalu, korban kerap pulang malam. Pelaku mencurigai istrinya memiliki pria idaman lain (PIL).

Menurut saksi Komang Kariada (23), peristiwa pembunuhan tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 05.00 Wita.

BACA JUGA: Margriet Sutradara Pembunuhan Engeline

“Saat lagi tidur, tiba-tiba ada teriakan ribut-ribut di kamar kos nomor satu yang ditempati Ibu Titin,” ujar saksi seperti yang diucapkan sumber kepolisian kemarin. Segera dia bangun dari tidur dan membuka pintu kamar kos.

Saat itulah dia mendapati pelaku yang juga pemilik kos, Made Kanta, keluar dari kamar kos korban. Sambil memakai helm, pelaku menuju ke sepeda motor miliknya jenis Honda Supra Fit dan kabur.

BACA JUGA: Polisi Tak Memproses Laporannya, Pria Ini Nekat Bunuh Terlapor

Karena penasaran, saksi lalu mengecek dengan menyalakan lampu di dalam kamar dan melihat ada bercak darah yang keluar dari dalam kamar kos nomor 1. Khawatir ada yang tidak beres, saksi melaporkan temuan tersebut ke pecalang Desa Sidakarya.

Ditemui kemarin, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nanang Prihasmoko mengatakan kasus tersebut sudah diserahkan ke Polresta.

“Saat ini kasusnya masih didalami penyidik Polresta Denpasar,” ujar Kompol Nanang. Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran membenarkan pelaku menyerahkan diri dan saat ini tengah diperiksa penyidik.

“Pelaku sudah menyerahkan diri beserta pisau yang dipakai untuk menusuk korban,” ungkapnya. Dari hasil olah TKP, petugas kepolisian sudah mengamankan barang bukti di antaranya bantal guling yang berisi bercak darah, pakaian korban dan termasuk juga surat pernyataan cerai Made Kanta ke istri pertamanya.

Sementara itu, mata Sherly (13), anak kedua korban Titin kemarin terlihat sembab saat ditemui di ruang Forensik RSUP Sanglah. Dia beberapa kali menangis sesenggukan menahan rasa sedih tak terkira. Saat disinggung mengenai kematian ibunya, Sherly mengaku terkejut.

“Setelah pulang sekolah pukul 13.00 Wita, saya langsung ke kamar jenazah,” ujar Sherly, yang baru duduk di kelas 2 SMP ini.

Paman korban, Sadimin yang ditemui di Ruang Forensik RS Sanglah awalnya mengira Titin meninggal akibat kecelakaan.

“Saya kira meninggal karena kecelakaan, sebab sebelumnya Titin mengalami kecelakaan, eh nggak tahu nya meninggal karena dibunuh,” terangnya.

Menurut Sadimin, Titin merupakan janda beranak dua. Statusnya dengan pelaku hanya menikah siri.

“Titin punya dua anak, yang satu di Banyuwangi, dan adiknya lagi satu si Sherly ini,” terangnya.

Jenazah korban kemarin langsung diotopsi. Dari hasil pemeriksaan luar ditemukan banyak luka tusuk di tubuh korban.

“Kami temukan ada 10 luka tusuk yang tersebar di kepala, dada, perut dan lengan kiri,” ungkap Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr Dudut Rustyadi Sp.F.

Disinggung mengenai penyebab kematian korban, Dudut mengungkapkan luka tusuk tersebut mengenai jantung yang menjadi pemicu kematian korban.

“Penyebab kematiannya itu ada luka tusuk pada dada kiri yang kena jantung,” bebernya.

Otopsi yang dilakukan sejak pukul 12.00 hingga pukul 14.30 Wita tersebut kemudian disampaikan kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti. Lebih lanjut, sekitar pukul 17.00 WIB, Jenazah Titin langsung dibawa ke Banyuwangi dengan menggunakan mobil ambulans dan diantar oleh Sherly dan kerabat lainnya.(ara/rdr/mus/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Karyawan Swasta Setubuhi Gadis 16 Tahun Lebih dari 5 Kali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler