Cerai Gara-gara Istri Ngeri dengan Hobi Suami

Kamis, 18 Agustus 2016 – 07:43 WIB
Ilustrasi: Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - PEREMPUAN yang tinggal di Medokan Asri, Surabaya, sebut saja Karin, 36, sakit hati dan cemburu dengan hewan hewan peliharaan suaminya, Donjuan, 39. 

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

BACA JUGA: Sambut HUT RI, Tiga Kapal Asing Ditenggelamkan

Kecemburuan itu berakhir di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Senin (15/8). Donjuan dan Karin resmi berpisah dengan dalih ketidakcocokan. Karin menyatakan cukup puas dengan hasil sidang gugatan tersebut. 

Sebab, Donjuan tidak lagi menuntut apa-apa. Donjuan akan segera meninggalkan rumahnya beserta dengan hewan reptil peliharaannya. 

BACA JUGA: 437 Narapidana di Maluku Utara Terima Remisi Saat HUT RI

“Rumahku itu kecil. Di kamar mandi dikasih ular, dikasih buaya kecil,  dikasih kadal, iguana. Pokoknya banyak. Hampir kayak kebun binatang mini,” kata Karin.

Sebenarnya Karin cukup mendukung hobi suami pelihara hewan reptil. Selama ini, Donjuan mendapatkan tambahan uang untuk kehidupan sehari-hari dari bisnis jualan hewan reptil. 

BACA JUGA: Merdeka! Tiga Napi Lapas Sorong Langsung Bebas

Donjuan juga memiliki komunitas pecinta reptil sehingga ia dengan mudah mendapatkan hewan untuk dijual lagi dengan harga tinggi. “Saya kenalnya suami juga waktu dia pameran. Lihatnya keren gitu kalau lihat pria pegang ular,” kata Karin.

Akan tetapi, lambat laun Karin mulai kesal pula. Karin seringkali protes karena terkadang Donjuan lebih rela mengeluarkan uang yang cukup besar untuk makan hewan hewan peliharaannya. 

“Makannya ular itu tikus dan ayam hidup. Regone ayam lho Rp 50 ribu. Lha mending tak gawe belonjo,” kata Karin. Memang pada waktu awal mula menikah, Donjuan memberikan seluruh uang yang ia dapatkan dari jual beli hewan reptil kepada Karin. 

Tapi, akhir-akhir tahun ini, Donjuan mulai lupa dengan tugas utamanya yakni memberi nafkah istri dan dua anaknya. 

Yang membuat Karin kesal dan akhirnya mengajukan gugatan cerai, Karin berkali-kali melihat anaknya dililit ular sampai tak bisa bernapas. 

“Kalau hanya satu atau dua kali saya bisa maklumi. Ini berkali-kali. Itu artinya, suami ceroboh. Coba, kalau gak ketahuan. Apa anakku gak wis mati,” kata Karin dengan suara ketus. 

Diakui Karin, suaminya sedikit tidak teratur dalam menata hewan peliharannya. “Asal taruh saja. Lha mbok kiro omah iki alas (hutan, Red) ta,” tandas dia. 

Sementara itu, Donjuan belum juga pulang usai sidang putusan. Donjuan masih duduk di ruang tunggu PA sambil merokok. Donjuan mengatakan, pasrah dengan keputusan istri. 

“Wah suruh milih hewan dan istri, anak, sulit banget. Inginnya sih dua-duanya saya pilih. Tapi, istri sudah menentukan pisah begitu mau gimana lagi,” pungkas Donjuan terlihat pasrah.(*/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sayang Sekali, Pengibaran Merah Putih di Puncak Paynemo Gagal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler