Cerita Mandla Maseko, Kulit Hitam Afsel Pertama yang Akan Melintasi Orbit

DJ yang Sukses Kalahkan Jutaan Peserta dengan Lewati Seleksi Superberat

Senin, 27 Januari 2014 – 23:02 WIB
Foto: The Citizen

jpnn.com - Seorang DJ berusia 25 tahun asal Afrika Selatan (Afsel) menjadi orang hitam Afrika pertama yang bakal melesat ke luar angkasa. Bersama 23 orang lain yang memenangkan kursi perjalanan sejam melintasi orbit pada 2015, Mandla Maseko mengisahkan cara dirinya bisa mengalahkan jutaan orang untuk mendapat kursi tersebut.

= = = = =

BACA JUGA: Transparansi Pejabat Berbuah Penjara

"SAYA ingin mengalahkan hukum gravitasi dan menciptakan sejarah sebagai orang Afrika Selatan yang mengunjungi luar angkasa," kata Maseko mengenai alasan keinginannya untuk merasakan atmosfer luar angkasa.

Dia menjelaskan, saat melihat iklan kompetisi jalan-jalan ke luar angkasa di TV lokal, dirinya langsung terpacu. Semua persyaratan dipenuhi Maseko. Salah satu syarat yang diminta penyelenggara adalah foto peserta.

BACA JUGA: Oposisi Ukraina Tolak Tawaran Presiden

Karena itu, Maseko tidak mau biasa. "Saya mengirim foto sedang lompat di mana-mana dengan teman saya yang mengambil gambarnya. Jadi, saya seolah tengah melayang," kenangnya dalam BBC yang dilansir kemarin.

Ada beberapa tahap untuk bisa memenangkan kompetisi tersebut. Salah satu tahap yang diingat Maseko adalah peserta mengunjungi kompleks luar angkasa lokal di Parys, Free State, Afrika Selatan. Saat itu ada 30 orang dari Afrika Selatan yang lolos tahap tes.

BACA JUGA: Snowden Kembali Serang NSA

"Kami harus melakukan tiga tantangan. Dua di antaranya sangat penting. Pertama, menyelam di kedalaman 3.048 meter dan kedua masuk vomit comet," jelasnya.

Vomit comet adalah ruangan yang mengharuskan peserta berdiri menempel di dinding. Ruangan tersebut kemudian berputar-putar kencang sampai di satu titik lantai tempat peserta berdiri lenyap. "Anda seolah tertempel di tembok dengan kekuatan putaran itu. Tugas kami adalah mengambil lima bendera di kaki dan meletakkannya di atas kepala secepatnya setelah ruang berhenti berputar," ujarnya.

Tugas sulit itu sukses dilaksanakan Maseko. Dia menjadi peserta dengan nilai terbaik. Dari seleksi tersebut, 24 peserta gagal. Enam peserta yang berhasil lantas diseleksi lewat adegan pesawat alias plane stunt.

Seleksi itu pun menebarkan jantung. Peserta harus naik pesawat jet yang dibawa ke ketinggian 914-1.219 meter. Tujuannya bukan melihat pemandangan. Namun, pilot jagoan yang membawa pesawat jet tersebut bermanuver ala film-film aksi. Membalikkan pesawat, berputar-putar, berhenti mendadak, dan aksi Cuban 8. Yaitu, gerakan membentuk angka delapan.

"Begitu kami keluar pesawat, adrenalin dan perasaan kami bercampur aduk. Namun, kami harus tenang dalam waktu cepat. Sebab, ada tes tertulis yang diberikan mengenai penerbangan itu," papar Maseko.

Tes itu juga dilalui Maseko dengan baik. Dia masuk tiga besar dan berkesempatan terbang ke Orlando di Florida, Amerika Serikat (AS), untuk bertarung dengan 109 peserta lain dari seluruh dunia. Di Orlando, seleksi semakin ketat. Ada simulasi pe­nerbangan, pertarungan udara, sampai penerbangan nongravitasi.

"Tapi, saya adalah anak lelaki dari kota kecil yang diajarkan untuk menghadapi semua tantangan di depan mata. Akhirnya, saya berhasil," ucapnya.

Maseko mengungkapkan, ketika penyelenggara menyebutkan namanya sebagai seorang pemenang, dirinya tidak siap. "Saya hanya terdiam, seolah itu tidak nyata," terang lelaki ramah tersebut.

Nanti, bersama 23 pemenang, Maseko menumpang Lynx Suborbital Vehicle untuk melintasi orbit. "Lain kali, saya ingin pergi ke bulan dan memasang bendera Afrika Selatan di sana," tuturnya optimistis. (BBC/c14/tia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Dunia Bantu Myanmar USD 2 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler