BACA JUGA: Besan Jadi Tersangka, SBY Mengelus Dada
Untuk melancarkan penyelidikan, pesawat ringan tersebut dipereteli oleh sejumlah teknisi pesawat
BACA JUGA: Besan SBY Tersangka, DPR Puji KPK
Pesawat tersebut tiba-tiba mengalami loss engine (kehilangan tenaga) dalam perjalanan menuju Cirebon, Jawa Barat.Saat mendarat darurat, pesawat yang terbang dalam misi latihan itu tidak langsung berhenti, tapi sempat menyusuri jalan tol lebih dulu
BACA JUGA: BBM Tak Turun, Hak Publik Dirampas
Semua penumpang, Capt Ratu Farihah, 44; Edo Barokah, 19; dan Nur Huda, 31; selamat tanpa luka sedikit punPesawat juga tampak utuh.''Syukur, kami semua selamat kok,'' ujar instruktur wanita Capt Ratu Farihah yang ikut dalam penerbangan tersebut.
Sayang, Tatu -panggilan Ratu Farihah- enggan menceritakan lebih lanjut tentang peristiwa tersebutSaat kejadian itu, dia sedang mendampingi anak didiknya, Edo, untuk mendapatkan sertifikasi terbang dari Alfa Flying SchoolLembaga tersebut memberikan sertifikasi untuk lisensi pilot pribadi (private pilot license/PPL) dan lisensi pilot komersial (commercial pilot license/CPL).
Sekitar 20 petugas dari Basarnas (Badan SAR Nasional), polisi, dan Angkasa Pura bersama-sama mendorong pesawat ringan itu menuju rest area sekitar 400 meter dari lokasiMereka menyebar di badan pesawat, sayap kanan serta kiri, dan mendorongnya pelan-pelanSejumlah warga yang kebetulan lewat dan turut menyaksikan badan pesawat tersebut didorong menuju rest area menyebabkan Jalan Tol Cikampek tersendat beberapa lama.
Farihah merupakan instruktur unggulan di Alfa Flying SchoolWanita kelahiran Jember, 10 April 1964, tersebut dalam seminggu bisa beberapa kali terbang ke CirebonDalam kesempatan wawancara dengan Jawa Pos, ibu Radhian Aztecco, 22, dan Dhivracca Cheyene, 21, tersebut pernah menyatakan bahwa tidak semua kecelakaan terjadi mutlak akibat kesalahan sumber daya manusia
''Pada saat itu terjadi, keputusan yang diambil selalu yang terbaik menurut merekaMasak iya orang ingin bunuh diri,'' ujarnya
''Penerbangan cross country (lintas daerah) itu merupakan ujian akhir bagi Edo untuk memperoleh sertifikat PPL,'' jelas seorang siswa Alfa Flying School yang tidak mau namanya disebutkan.
Sebelumnya, siswa hanya diberi pelajaran terbang sirkuit (keliling bandara)Suasana di lembaga pendidikan pilot yang berlokasi di Bandara Halim Perdanakusumah tersebut menjadi sepi setelah peristiwa itu karena banyak jadwal terbang latih yang dibatalkan.
Dia menyatakan, ketiga penumpang pesawat tersebut sempat mampir ke kantor AFS setelah peristiwa ituNamun, mereka belum mau menceritakan kepada siapa pun soal kejadian yang baru saja dialami''Edo tadi juga datang ke kantor, tapi belum mau ngomong apa-apaSaat disapa teman-teman, cuma bilang baik-baik sajaKami juga nggak mau ganggu karena mereka terlihat masih shock,'' ungkapnya.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menegaskan pihaknya masih menyelidiki penyebab loss engine tersebutDia menuturkan, mesin pesawat itu tiba-tiba mati saat pesawat berada di ketinggian 500 feet
Pesawat berbobot 750 kilogram itu terpaksa terbang tanpa tenaga''Kami lihat lagi nanti, ada apa sebenarnya kok tiba-tiba lost engine,'' jelasnya.
Dia menyatakan, pesawat tersebut sedang melatih dua siswa AFS, yakni Edo dan Nurhuda, yang jam terbangnya masih terbatasMereka berdua ingin memperoleh sertifikat private pilot license (PPL)''Siswanya baru memiliki 40 jam terbangUntung, sang instruktur sudah berpengalaman lebih dari tujuh tahun, sehingga punya inisiatif mendarat di jalan tol,'' ungkapnya.
Dia mengaku, KNKT akan mengalami kesulitan mengusut penyebab insiden serius (serious incident) pesawat Cessna tersebutSebab, pesawat itu tidak memiliki kotak hitam (black box) seperti halnya pesawat komersial yang bisa merekam data percakapan di kokpit maupun situasi penerbangan waktu itu''Itu pesawat lama, sehingga kami hanya mengandalkan saksi-saksi dan catatan penerbangan,'' katanya
Sementara itu, setelah sempat membuat jalan tol macet hampir sejam, pesawat Cessna yang mendarat darurat tersebut dibongkar sejumlah teknisi pesawatPerombakan tersebut disarankan untuk melancarkan penyelidikanDengan dirombak, diharapkan penyebab pasti pesawat mendarat darurat di ruas tol Cikampek akan terungkap.
Kepala Induk PJR Kompol Edu Ismail menuturkan, setelah dirombak total, pesawat tersebut segera dibawa ke Halim Perdanakusumah''Malam ini (tadi malam, Red) pesawat yang sudah dibongkar itu dibawa tim teknisi ke Halim Perdanakusumah,'' jelasnya(wir/iw/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Juga Desak SBY Turunkan Harga BBM
Redaktur : Tim Redaksi