Todung Mulya Lubis, salah seorang anggota Pansel, memberondong Chaerul karena melihat adanya kontradiksi antara pernyataan Chaerul sebelumnya yang anti-judi, dengan laporan masyarakat tersebut
BACA JUGA: Ditanyai Pansel, Bambang Sesegukan
Menanggapi hal itu, Chaerul mengatakan bahwa dia memang mengenal Aseng."Dia waktu itu bandar judi terbesar di Jateng, dan sekarang jadi bandar di Filipina," ungkapnya
Menurut Chaerul, (waktu itu) dia mengancam Aseng dengan memberikan dua opsi, yaitu ditangkap atau menghentikan aktivitas perjudian
BACA JUGA: Tak Muncul, Menkumham Disindir di DPR
Bahkan Chaerul juga mengaku sempat mengancam akan menembak Aseng.Persoalannya, kata Chaerul, ketika itu masalah judi di Jateng sudah sangat kompleks
BACA JUGA: 30 Tahun jadi Pengacara, Bambang Pede Pimpin KPK
"Sudah kemana-manaDi depan Polres ada togelDi depan Polsek, kejaksaan dan sampai di depan rumah bupati, juga ada," katanya.Aktivitas perjudian di Jateng, menurut Chaerul pula kemudian, sempat berhenti saat dia bertugas di sanaIa pun mengaku pernah mencopot puluhan Kapolsek yang tidak mampu menghentikan judi.
Namun, Chaerul mengaku Aseng tidak pernah diproses hukum (ditangkap)Menurutnya, itu karena pihaknya kesulitan mencari jalur aliran uang judi ke Aseng (sulit bukti), serta karena Aseng sudah membuat perjanjian untuk pergi meninggalkan Jateng.
Selain itu katanya, hal itu juga demi menjaga stabilitas, karena bukan hanya polisi yang terlibat"Menurut saya, yang penting bagaimana judi itu berhenti duluAspek hukumnya pelan-pelan," ujarnya memberi alasan(rnl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buyung Hadiri Sidang Perdana Anand Krishna
Redaktur : Tim Redaksi