jpnn.com - NEW YORK - Central Intelligence Agency (CIA) akhirnya secara resmi mengakui adanya tempat penelitian rahasia di Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Area 51. Dokumen itu juga menjelaskan hubungan area tersebut dengan UFO dan alien.
Dokumen yang diperoleh George Washington University di Washington DC itu menjelaskan adanya pengambilalihan sebuah lokasi di wilayah Nevada pada 1955 untuk pengujian pesawat pengintai rahasia U-2. "U-2 memang sangat rahasia. Mereka mencoba untuk menyembunyikan semua hal tentang itu," kata Chris Pocock, jurnalis pertahanan Inggris dan penulis sejarah program pengembangan pesawat U-2 kepada BBC, Sabtu (17/8).
BACA JUGA: WNI di Alexandria Mulai Dievakuasi
Area 51, sebuah lokasi terpencil di gurun yang mengelilingi Danau Groom dipilih karena berdekatan dengan fasilitas pengujian nuklir. Sementara pesawat U-2 yang dibuat untuk memata-matai Uni Soviet pada masa perang dingin, hingga kini masih diterbangkan oleh Angkatan Udara AS.
Dokumen sejarah internal CIA tentang program U-2 pada 1992 awalnya dibuka untuk publik pada 1998 dengan banyak penyuntingan. Namun, banyak rincian yang 'gelap' baru terungkap bulan ini setelah adanya permintaan oleh George Washington University.
BACA JUGA: Kurang Komunikasi Jadi Penyebab Kecelakaan Pesawat Asiana Korea
Berdasarkan sejarah, Presiden Dwight Eisenhower secara personal menandatangani mengambilalihan lahan untuk Area 51 itu. Selanjutnya, pejabat CIA, Angkatan Udara dan Lockheed selaku kontraktor pembuatan U-2 mulai pindah ke fasilitas itu pada Juli 1955.
Di samping pengembangan program pesawat U-2, dokumen sejarah itu juga menjelaskan daya tarik publik terhadap Area 51 dan hubungannya dengan UFO serta makhluk luar angkasa.
BACA JUGA: Terima Informasi Terbaru tentang Sebab Kematian Lady Di
Dokumen ini mencatat bahwa pengujian pesawat U-2 pada 1950 -dengan ketinggian yang jauh lebih tinggi daripada pesawat komersial- menyulut peningkatan yang signifikan terhadap laporan tentang UFO. Pada saat itu, tidak ada yang percaya penerbangan berawak bisa terbang di atas 60.000 kaki seperti U-2, sehingga orang kebanyakan tidak ada yang menyangka akan melihat sebuah benda yang begitu tinggi di langit. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Pimpin Konferensi Anti-Trafficking
Redaktur : Tim Redaksi