jpnn.com - PADANG — Sedikitnya 1.067 pesilat dari 10 negara dipastikan akan ikut ambil bagian pada perhelatan Festival Pencak Silat Internasional (FPSI) di GOR PT Semen Padang, Indrung, Sumbar pada 20-23 Oktober mendatang. Iven ini merupakan yang pertama kali dihelat Pemko, IPSI Kota Padang dan IPSI Sumbar.
Adapun 10 Negara yang ambi bagian antara lain, Jepang 1 pendekar, Singapura 11 pendekar, Malaysia 22 pendekar, Korea Selatan 10 pendekar, serta perwakilan dari ISI Padangpanjang yang berjumlah 12 perwakilan, Negara Madagaskar, Timor Leste , Lithuania, Fiji, Polandia, dan Italia.
BACA JUGA: Terima Suap dari Bisnis Miras, Kapolsek Kuala Kampar Dicopot
Selain peserta Internasional, FPSI ini diikuti 450 pesilat dari Kota Padang yang sebelumnya berpartisipasi pada Galanggang Siliah Baganti (GSB).
“Untuk peserta keseluruhan, baik GSB dan Festival Pencak Silat Internasional jumlahnya sebanyak 1067 pendekar,” kata Ketua Panitia, Suardi.
BACA JUGA: Duh Kasihan, Lahan Kuburan Sudah Penuh
Panitia juga mempersiapkan penghargaan bagi para pemenang dengan dua macam kategori yakni juara umum nasional dan juara umum tingkat Sumbar dengan total hadiah Rp 115 juta ditambah tropi pemenang.
FPSI sendiri secara resmi dibuka oleh Sekjen PB IPSI, Erizal Chaniago yang mewakili Ketum PB IPSI Prabowo Subianto. Kepada wartawan pria asal Sumbar ini mengaku bangga dengan Pemko Padang.
BACA JUGA: Ruangan Disegel Satgas Pungli, Kadisduk Dua Hari Tak Ngantor
Usaha Pemko Padang yang ternyata telah menganggarkan anggaran untuk pelaksanaan festival. Langkah yang diambil Pemko dan DPRD Padang menurutnya cerminan dari pedulinya pemerintah daerah dalam melestarikan nilai-nilai budaya dan adat istiadat.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Untuk kegiatan berikutnya, PB IPSI akan ikut berperan,” jelasnya seperti diberitakan Padang Ekspress (Jawa Pos Group) hari ini.
Ketua IPSI Sumbar, Fauzi Bahar menambahkan, FPSI merupakan ajang bagi sasaran (perguruan) silat bukan saja di Indonesia namun juga luar negeri untuk unjuk gigi dan kemampuan dari latihan yang digelar selama ini.
“Ini konsep luar biasa yang dilakukan oleh Pemko Padang. FPSI bisa dijadikan kesempatan untuk bertanding sekaligus bersilaturami karena, pencak silat pada dasaranya mengajarkan prinsip persaudaraan,” sambung mantan Wali Kota Padang dua periode itu.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengapresiasi gagasan dan festival yang melibatkan pesilat terbaik nasional itu. Menurutnya kegiatan harus terus dilestarikan dan menjadi kegiatan rutin karena, merupakan sebuah sarana dalam melestarikan pencak silat bukan saja di daerah asalnya, Minangkabau namun hingga ke luar negeri.
”Kami sebagai pihak pemerintahan akan selalu mendukung kegiatan olaharaga seperti ini, agar dapat mendunia dan dikenal masyarakat luas,” ujarnya.
Dengan besarnya animo dan harapan beberapa kalangan membuat Wali Kota Padang, Mahyeldi semakin termotivasi menjadikan FPSI dan GSB sebagai agenda rutin.
Hal itu menurutnya selain memberikan kesempatan bertanding bagi atlet pencak silat baik di Indonesia hingga negara tetangga, FPSI juga merupakan wadah dalam mengembalikan marwah pencak silat yang dulunya berasal dari Sumbar.
”Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Sumbar, kami yakni menjadikan budaya sebagai hal terpenting dalam pembangunan. Apalagi pencak silat merupakan olahraga yang menyatukan olahraga dengan filosofi minangkabau, Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah,” tegas wako. (y/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh Kenaikan Tarif UWTO, Beginilah Penjelasan BP Batam
Redaktur : Tim Redaksi