Citilink Terbang Perdana, Garuda Masih Harus Bangun Sarana

Jumat, 10 Januari 2014 – 07:20 WIB
Pesawat di bandara. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Maskapai penerbangan siap mendukung beroperasinya Bandara Halim Perdanakusuma secara komersial mulai hari ini (10/1).

Namun, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih butuh waktu untuk membangun sejumlah fasilitas agar sesuai dengan standar layanan perseroan.
       
VP Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan, pihaknya siap untuk membuka beberapa rute penerbangan di Halim.

BACA JUGA: Harga Cabai Tunggu Panen Raya

"Untuk membantu mengurangi kepadatan di bandara Soetta (Soekarno Hatta), Cengkareng, saat ini Garuda telah mengajukan 10 slot penerbangan (20 penerbangan pulang pergi) untuk dilaksanakan penerbangannya dari bandara Halim," ujarnya, tadi malam.

Namun, menurutnya, saat ini pihaknya masih menunggu persetujuan slot yang telah diajukan tersebut dari kementrian Perhubungan.

BACA JUGA: BI Tahan Kenaikan Bunga

Selain itu, sebagai maskapai penerbangan full service yang harus memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada penumpang, Garuda masih harus melakukan pembangunan berbagai sarana terlebih dahulu. Mulai dari lounge, sistem check-in, penanganan ground handling, dan lainnya.

"Supaya standar pelayanan yang diberikan Garuda kepada para penumpang di bandara Soekarno-Hatta  sama dengan yang diberikan di bandara Halim," paparnya.

BACA JUGA: Ketua YLKI Sebut Hatta Rajasa Menteri Aneh

Namun belum bisa dijelaskan berapa nilai yang harus dirogoh perseroan untuk membangun sarana dan prasarana di bandara Halim itu.

Untuk mengurangi antrian penerbangan di Soetta, Garuda memang perlu memecah sebagian jadwal ke Halim. Saat ini penerbangan Garuda mencapai 520 penerbangan setiap hari. Pada jam sibuk (peak hours) misalnya antara jam 5.00 pagi hingga jam 10.00, ada 40 penerbangan yang  berangkat dari bandara Soetta.

"Pada saat peak hours tersebut banyak penerbangan Garuda yang harus menunggu atau antri untuk berangkat  antara 30 menit hingga satu jam," terusnya.  

Penundaan keberangkatan tersebut mengakibatkan "efek domino" bagi penerbangan-penerbangan selanjutnya yang berakibat pada penundaan (delay).

"Pada saat sore hari, antara jam 4 sore sampai jam 8 malam juga banyak pesawat yang harus melakukan holding (berputar-putar dulu) sebelum landing di bandara Soetta," imbuhnya.

Maka pengalihan beberapa penerbangan dari bandara Soetta ke Halim yang akan dilakukan, sedikit banyak akan dapat membantu mengurangi kepadatan penerbangan yang terjadi di bandara Soetta. Kementerian Perhubungan memerkirakan beroperasinya bandara Halim ini memindahkan sekitar 10 persen sampai 12 persen dari total penerbangan di Soetta.

Maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC). Citilink, memastikan diri sebagai maskapai perdana yang akan memanfaatkan beroperasinya Halim secara komersial hari ini. Penerbangan perdana dijadwalkan berangkat dari Yogyakarta pukul 07 pagi.

Secara total rute yang akan ditempuh anak usaha Garuda itu mulai hari ini adalah rute Jakarta- Semarang pulang pergi (PP), Jakarta - Yogyakarta (PP, dan Jakarta - Malang (PP) PP. Citilink menjadi maskapai penerbangan pertama yang menyatakan siap terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Segala persiapan telah kami lakukan bersama tim Citilink dan Angkasa Pura (AP) 2, sebagai otorita Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Persiapan tersebut diantaranya adalah check in counter dan sales counter Citilink, sedangkan untuk bagage Handling, X-Ray, dan fasilitas pendukung lainnya sudah disiapkan oleh AP 2. Jadi kami sudah siap terbang dari Bandara halim Perdana Kusuma besok," ujar Chief Executive Officer PT Citilink Indonesia Arif Wibowo, dalam keterangan resminya, kemarin.

Untuk mengantisipasi penumpang dan calon penumpang Citilink yang telah membeli tiket sebelumnya, maka pihak call center Citilink telah menghubungi serta mengkonfirmasikan perubahan jadwal dan Bandara tujuan (Halim Perdanakusuma) satu persatu sehingga dipastikan semua  penumpang akan mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.

Apabila masih terdapat penumpang yang missed schedule, menurutnya, pihak Citilink telah  mengerahkan petugas di bandara Soetta untuk melakukan penanganan. Arif mengatakan pengalihan sejumlah penerbangan Citilink ke Bandara Halim diberlakukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas udara di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng.

Arif menambahkan bahwa Citilink telah melakukan sosialisasi melalui berbagai media, yaitu media sosial, media massa, mitra biro perjalanan, dan seluruh kantor penjualan tiket, termasuk pengumuman serta himbauan di bandara Soetta serta bandara-bandara di tiga kota tersebut, yaitu bandara Ahmad Yani di Semarang, bandara Abdul Rachman Saleh di Malang, dan bandara Adisucipto di Yogyakarta.

"Sosialisasi ini wajib dan penting kami lakukan agar Citilinkers yang terbang dari Jakarta menuju tiga kota ini tahu bahwa Citilink terbang melalui Bandara Halim Perdanakusuma. Begitupun sebaliknya, Citilinkers yang terbang dari Semarang, Yogyakarta, dan Malang tahu bahwa Citilink mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta," terusnya.

Rute-rute penerbangan Citilink lainnya dari Jakarta menuju kota-kota lain di luar ketiga kota tersebut masih tetap beroperasi melalui bandara Soetta. (gen/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mencari Cara Selamatkan Merpati Tanpa Bebani Negara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler