jpnn.com - JAKARTA -- Dua hakim ad hoc tindak pidana korupsi Bengkulu, Janner Purba dan Toton, dijanjikan suap Rp 1 miliar untuk mengamankan putusan perkara korupsi penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M Yunus Bengkulu 2011.
Uang Rp 1 miliar dijanjikan agar terdakwa mantan Kepala Bagian Keuangan RSUD Bengkulu Safri Syafei (S), mantan Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Bengkulu Edy Santroni (ES) divonis bebas.
BACA JUGA: Akhirnya, MKD Sidangkan Kasus HAM Monyet Ruhut
"Commitment fee Rp 1 miliar," tegas Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak, Senin (31/5).
Saat menangkap Janner dan Toton di Bengkulu, penyidik menemukan uang Rp 650 juta. Duit itu diduga dari dua kali pemberian. Pertama Rp 500 juta dan kedua Rp 150 juta. Hanya saja, Yuyuk mengaku belum mengetahui asal muasal duit suap untuk hakim tersebut. "Kami belum tahu asal usul uangnya. Akan didalami saat pemeriksaan," kata Yuyuk.
BACA JUGA: Cairkan Kiriman Uang dari Luar Negeri Dapat Hadiah!
Dia pun enggan membeberkan siapa saja yang diduga dijanjikan diberi duit selain Janner dan Toton. "Nanti akan jelas kalau perkara ini sudah dibuka di pengadilan," paparnya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Menteri Yuddy Diminta Berhenti Berakrobat
BACA ARTIKEL LAINNYA... ALOT! DPR-Pemerintah Sama-sama Keras
Redaktur : Tim Redaksi