jpnn.com - PONTIANAK – Seorang perempuan calon penumpang pesawat menceritakan peristiwa buruk yang dialaminya di Bandara Supadio Pontianak, Kalbar.
Ia merasa dilecehkan atas prosedur pemeriksaan keamanan bandara yang dianggapnya berlebihan dan di luar batas kewajaran.
BACA JUGA: Pengunggah Foto Mesum Ternyata Gay, Salah Satunya Honorer Pemprov
Akun atas nama Claudia Mozz mengungkapkan kekesalannya di dinding halaman Facebook (FB) miliknya. Ia mengaku kejadian tersebut terjadi pada Selasa (11/10) jam 17.00 sore.
Saat itu, ia baru saja tiba dari Kuching, Malaysia, dan hendak melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta.
BACA JUGA: Rapat Baleg Memanas, Botol Melayang, Politikus Gerindra Todongkan Pistol
Saat pemeriksaan barang ketika tiba di Bandara Supadio Pontianak itulah, ia mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.
"Gw keluar masuk Malaysia udh sering, imigrasi Malaysia di airport oke, tapi knp di airport Pontianak yg katanya negara gw sendiri Indonesia," tulisnya disertai ungkapan kekesalannya.
BACA JUGA: Mau Kencani PSK, PNS Malah Meninggal di Sarkem
"Barang gw diacak2, baju suruh dibuka, bra suruh dibuka, celana dlm juga suruh dibuka," tulisnya lagi.
Dalam status tersebut juga Claudia menyebutkan bahwa hanya dirinya yang mendapat perlakuan berlebihan tersebut.
"gw gk terima lah pelecehan, baru kali ini gw ngalaminnya, sedih gw diperiksa di negeri sendiri seperti itu, dikira gw sindikat narkoba, helloooo, gw keluar masuk ke negara org aman2 aja, malah gw plg dibuat gk nyaman," tulisnya.
Dalam status lainnya, Claudia menuliskan bahwa petugas yang melakukan pemeriksaan tersebut adalah seorang perempuan dan seorang laki-laki, "yg periksa cewek pake jilbab di office airport, yang acak2 barang gw petugas laki2," tulisnya.
Dikonfirmasi, Zulbrito dari Divisi Keamanan Angkasapura II Supadio Pontianak mengaku baru mengetahui kabar ini.
Namun, ia akan meminta konfirmasi langsung dengan pihak imigrasi dan bea cukai, karena mereka yang berwenang melakukan pemeriksaan tersebut.
"Jika ada penumpang dari luar negeri, langsung dilakukan pemeriksaan oleh Imigrasi untuk memeriksa dokumen, setelah itu langsung dilakukan pemeriksaan oleh bea dan cukai untuk melakukan pemeriksaan barang-barang yang dibawanya," ungkapnya, via telpon, Rabu (12/10).
Ia menambahkan, sekuriti bandara hanya melakukan pemeriksaan secara kasat mata, seperti tiket dan lain sebagainya. “Jika ada hal yang lain, itu bukan wewenang saya," tuturnya.
Senada, General Manager Angkasa Pura II Supadio Pontianak, Bayuh Iswantoro menyatakan, untuk prosedur pemeriksaan kedatangan dilakukan pihak imigrasi dan bea cukai.
"Tentunya mereka mempunyai standard profile cek. Yang secara random cek, harus dilakukan terhadap penumpang yang mungkin dinilai ada "potensi" dicurigai membawa sesuatu yang ilegal. Semua prosedur tersebut dilakukan semata untuk keamanan dan keselamatan NKRI," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk mengetahui lebih jelas, agar langsung ke pihak Custom Immigration Quarantine (CIQ) Pontianak. (imn/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Ganjar Pranowo Marah, Lihat tuh Fotonya
Redaktur : Tim Redaksi