Coba Realistis, Renang Andalkan Jarak Pendek

Kamis, 21 November 2013 – 17:21 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Meski kehilangan tiga nomor andalan pada SEA Games XXVII/2013 Myanmar, kontingen renang Indonesia tak gentar. Meningkatnya grafik penampilan skuad Merah Putih, diyakini sebagai bekal yang cukup untuk mempertahankan raihan dua tahun lalu.

Pelatih Kepala tim nasional renang, Hartadi Noertjojo mengungkapkan hal tersebut. Keputusan Myanmar untuk tak mempertandingkan nomor 50 meter gaya punggung, dada, dan kupu-kupu di SEA Games kali ini, tak membuat anak-anak asuhnya kecil hati.

BACA JUGA: Kebengalan Suarez Bikin Rodgers Merasa Lebih Baik

"Pengurangan nomor itu harusnya membuat target kami berkurangam. Yang semula enam menjadi empat emas. Apalagi berdasar hasil SEA Games 2011 lalu, Indonesia dapat dua emas satu perak dari nomor yang dihilangkan ini. Tapi kami tidak mau melakukan itu," ucap Hartadi.

Meningkatnya performa Triady Fauzi, disebut Hartadi sebagai alasan dibalik tekad enam emas. Ini menyusul raihan tiga emas pria bertubuh kurus tersebut pada 3rd Islamic Solidarity Games (ISG) lalu di Palembang.

BACA JUGA: Messi Belum Tahu Jadwal Comeback

"Tak hanya Indonesia yang dirugikan. Singapura juga dirugikan, apalagi alasan Myanmar sangat tak masuk akal," keluh Hartadi.

Disinggung mengenai peluang, Hartadi menyatakan jika sektor putra lah yang paling besar. Adapun untuk putri, Indonesia masih tertinggal dengan negara peserta lain, seperti Singapura, Thailand dan Malaysia.

BACA JUGA: Ganda Campuran Loloskan Dua Wakil ke Perempat Final

Terkait nomor, Indonesia akan mengandalkan nomor-nomor jarak pendek, yakni 100 meter, 200 meter dan estafet. Sebagaimana dibuktikannya dalam SEA Games lalu. Adapun jarak menengah dan jauh, masih didominasi Thailand, Malaysia dan Singapura.

Demi mengejar target itu pula, Hartadi dan timnya kini tengah fokus pada persiapan akhir. Mengambil tempat di wilayah Seruni, Bogor, Hartadi berharap atlet-atlet yang berjumlah 22 orang ini bisa melakukan aklimatisasi sebelum sebelum tampil di Myanmar.

"Kami ingin agar anak-anak terbiasa dengan cuaca seperti ini (cenderung dingin), karena di Myanmar katanya lebih dari sejuk. Kami juga menggelar kelas motivasi untuk menaikkan mental dan sebagainya. Ibaratnya, saat ini kami sedang melakukan stelan terakhir," tandas Hartadi. (mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin jadi Pemain Terbaik Dunia, Isco Belajar dari Ronaldo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler