jpnn.com, JAKARTA - PT Commonwealth Life membidik segmen kelas menengah di Jawa Timur.
Caranya dengan layanan asuransi dan investasi untuk kesehatan, pensiun, dan pendidikan.
BACA JUGA: Bentuk Perusahaan Asuransi, BTN Siapkan Rp 250 Miliar
Presiden Direktur Commonwealth Life Elvis Liongosari menyatakan, pihaknya memiliki basis pasar yang jelas.
Sebab, jumlah nasabah Bank Commonwealth di Indonesia saat ini mencapai 500 ribu orang.
BACA JUGA: Lindungi Petani, Sompo Telurkan Asuransi Pertanian
Sekitar 30 persen di antaranya berada di Jawa Timur.
”Semua nasabah tersebut bisa menjadi pasar yang potensial bagi kami karena memang kelasnya menengah ke atas,’’ kata Elvis, Kamis (23/3).
BACA JUGA: Manjakan Nasabah, AXA Mandiri Buka Akses Secara Luas
Produk yang ditawarkan Commonwealth pada awal tahun ini adalah Maxiwealth Link, COMM Classy Care, dan COMM Extra Care.
’’Dari Januari ke Februari, jumlah peminatnya naik 20–30 persen,’’ jelasnya.
Asuransi pensiun menjadi salah satu pasar potensial bagi Commonwealth Life.
Sebab, hanya dua persen pekerja di Indonesia yang memiliki program jaminan pensiun.
’’Pendidikan juga menjadi pasar yang cukup penting. Terutama bagi keluarga muda untuk mempersiapkan dana pendidikan bagi anak mereka,’’ paparnya.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) 2014, tutur Elvis, dana pendidikan naik sepuluh persen per tahun.
Jika hanya mengandalkan tabungan, dana tidak terkejar lantaran bunga perbankan saat ini tidak sampai sepuluh persen.
Demikian pula dana kesehatan yang terus meningkat setiap tahun.
Asuransi kesehatan yang ditawarkan Commonwealth juga diterima di negara-negara ASEAN dan Australia.
Region Head Jawa Timur Bank Commonwealth Vivi Wulansari menambahkan, fasilitas itu menjadi keunggulan karena mayoritas nasabah Commonwealth di Jatim tidak hanya berobat di dalam negeri, tetapi juga Singapura dan Malaysia.
Pada tahun lalu, Commonwealth Life mencatat pendapatan premi Rp 1,824 triliun.
Tahun ini jumlah premi ditargetkan tumbuh 10–20 persen. Bancassurance juga berkontribusi 40 persen, sisanya 60 persen berasal dari agen.
Jumlah total dana kelolaan (AUM) perusahaan mencapai Rp 3,2 triliun.
Total pembayaran klaim mencapai Rp 1,3 triliun atau meningkat 35 persen jika dibandingkan dengan 2015. (vir/c7/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Santunan Kecelakaan Naik 2 Kali Lipat
Redaktur & Reporter : Ragil