jpnn.com - PEKALONGAN - Empat orang dari enam tahanan yang diamankan di sel kantor Satpol PP Kota Pekalongan melarikan diri pada Minggu (6/11) pagi. Mereka kabur dengan cara mencongkel gembok pada pintu sel.
Sebenarnya ada lima tahanan yang berupaya kabur dari sel Satpol PP saat itu. Namun, satu orang berhasil ditangkap dan dikembalikan ke dalam sel.
BACA JUGA: Bripka WD Telah Lama Jadi Incaran Polisi
Enam tahanan Satpol PP Pekalongan itu ditangkap saat razia penyakit masyarakat (pekat). Kasi Trantib Satpol PP, Sudarno mengatakan, keenam tahanan itu ditangkap saat pesta minuman keras di Pantaisari, Minggu pagi.
Warga melaporkan keenam pelaku yang dianggap membuat kegaduhan. Satpol PP Pekalongan pun turun tangan dan menangkap mereka.
BACA JUGA: Lagi Mesum Digerebek Polisi, Sang Janda Ditinggal Prianya Tanpa Busana
“Minggu pagi ada laporan bahwa di Pantaisari banyak pemuda yang mabuk, dan bikin keributan. Bahkan sampai berkelahi. Kemudian saya tugaskan anggota yang berjaga malam untuk merapat, dan benar didapati banyak yang mabuk, lebih dari sepuluh orang. Karena petugas hanya enam orang, maka hanya enam pemuda yang dalam kondisi mabuk berat yang bisa diamankan,” tuturnya.
Usai diamankan, keenamnya kemudian dibawa ke kantor Satpol PP dan dimasukkan dalam sel untuk pembinaan. Namun, karena saat itu waktu pergantian sif dan banyak anggota yang bertugas di luar, maka hanya ada satu petugas yang menjaga.
BACA JUGA: RASAIN! Karir Bripka WD Hampir Tamat
Saat petugas tengah tidak di tempat, para tahanan mencongkel gembok. Lima orang berupaya kabur, namun satu berhasil diamankan.
“Gemboknya dirusak karena memang berukuran kecil. Akhirnya hanya satu yang tertangkap, karena hanya satu petugas yang berjaga,” tambah Sudarno.
Dari keterangan pelaku yang berhasil diamankan kembali, dua orang teridentifikasi adalah TS dan DM warga Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Keduanya berasal dari kampung yang sama dengan dua pelaku lain yang berada di sel, yakni AH dan SS.
Alamat asal para pelaku akan digunakan Satpol PP menjadi dasar penelusuran. Menurut Sudarno, pihaknya juga sudah menggandeng kepolisian.
“Dua lainnya belum diketahui tapi kami yakin mereka masih satu kampung dengan pelaku yang masih kami amankan di sel. Sehingga setelah ini, akan dikembangkan oleh tim dengan menelusuri alamat pelaku yang masih ditahan,” kata Sudarno.
Menurutnya, insiden kaburnya tahanan Satpol PP Pekalongan juga pernah terjadi sebelumnya. Ada 16 tahanan kabur lewat atap sel.
“Tapi dari kasus sebelumnya kami bisa telusuri kembali karena sudah ketahuan alamatnya. Kami panggil orang tuanya untuk penyelesaian,” ucapnya.
Sementara itu SS, pelaku yang berupaya kabur namun berhasil diamankan kembali, saat dimintai keterangan menyatakan bahwa awalnya tidak ada rencana sama sekali untuk kabur. “Tidak direncanakan,” ucapnya singkat.
Dari empat rekannya yang berhasil kabur, SS juga mengaku hanya mengenal dua orang yakni TS dan DM. “Yang dua saya tidak kenal. Kalau TS dan DM masih satu kampung,” tandasnya.(nul/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Stres Ngamuk, Satu Tewas Dipukul Kayu
Redaktur : Tim Redaksi