Cucu Tewas di Arab Saudi, Nenek Stres

Sabtu, 24 Desember 2011 – 00:49 WIB

TEGALWARU - Nolis (26) warga Kampung Galumpit  RT 03/04 Desa Galumpit, dikabarkan meninggal di Arab Saudi setelah tiga tahun bekerjaMenurut orang tua korban, Salim Sain (50), anaknya dikabarkan meninggal, setelah ada pemberitahuan dari majikan tempat Nolis bekerja, tanggal 14 Juni 2011 silam.

Dijelaskan Salim, Nolis diberangkatkan PT Duta Tangguh Selaras beralamat di Jakarta, melalui seorang sponsor asal Desa Karoya

BACA JUGA: Natal, 421 Napi Dapat Remisi

Setelah mendengar kabar kematian tersebut, pihak keluarga sangat terpukul, karena beberapa hari sebelum Nolis dikabarkan meninggal, keluarga sempat berkomunikasi via telepon


“Saya sangat kaget mendengar anak saya dikabarkan sudah meninggal

BACA JUGA: Wali Kota Ingkar Janji, Pedagang Pasar Demonstrasi

Apalagi neneknya yang mengurus Nolis dari kecil sampai dewasa,” ujar Salim kepada Pasundan Ekspres (JPNN Group), Jumat (23/12) di rumahnya.

Nolis dikabarkan meninggal di Arab dikarenakan sakit, namun pihak keluarga merasa kematian Nolis ini janggal, karena Nolis sering memberikan kabar bahwa majikannya sering berlaku kasar bahkan gaji Nolis hanya diberikan untuk delapan bulan
Padahal lanjutnya, Nolis sudah bekerja 2,4 tahun.

Dikatakannya, saat ini menurut informasi yang diterimanya, Nolis sudah dimakamkan di Saudi Arabia

BACA JUGA: Hari ini, Desa Petuk Bukit Dialiri Listrik

Karena menurut keluarga, jika almarhumah dibawa ke Indonesia akan menambah kesedihan yang lebih parah terutama nenek korban yang sudah membesarkannya“Bahkan sekarang nenek Nolis stres,” katanya.

Saat ini pihak keluarga berharap, pemerintah khususnya dinas terkait yang menangani TKI segera memberikan seluruh biaya asuransi yang dijanjikanMenurutnya, hal tersebut akan sangat membantu mengurangi beban biaya hidup keluarga“Sehari-hari pekerjaan saya cuma cari ikan di danauKalau dapat berarti bisa saya jual tapi kalu engga dapet ikan saya tak makan,” ungkap Salim.

Selain itu Salim berharap, pemerintah menindak tegas oknum perusahaan yang memberangkatkan TKI yang tidak bertanggung jawab“Ketika terjadi hal seperti ini mereka terkesan tidak mau tanggung jawab, untuk memberikan hak gaji dan asuransi Nolis yang belum dibayarkanKami dipersulit oleh mereka,” tandasnya.

Salim dan istrinya Entin mengaku, sudah merelakan kepergian NolisKeduanya hanya berharap gaji dan asuransi anaknya untuk segera dibayar“Itu akan sangat membantu beban hidup saya dan keluarga,” pungkasnya.(enu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hukuman Berakhir, Torey Kembali Jabat Bupati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler