jpnn.com - JAKARTA - Juru bicara pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto tidak terkesan dengan banyaknya karangan bunga ucapan selamat yang dikirim ke pasangan Prabowo-Hatta. Menurutnya, bunga-bunga tersebut hanyalah upaya untuk mengelabui persepsi publik.
"Berbagai upaya membangun persepsi menang pun dilakukan. Salah satunya adalah mengirim bunga ucapan seolah menang atas kubu Prabowo-Hatta," kata Hasto melalui siaran pers di Jakarta, Minggu (13/7).
BACA JUGA: Poempida Ajak Kader Golkar Pendukung Jokowi-JK Tak Sembunyi Lagi
Menurut Hasto, karangan bunga mahal tersebut dikirimkan oleh perusahaan kakap di bidang perkebunan seperti Asiabumi Group dan anak perusahaannya Sumatra Persada Energi (SPE). Ada juga yang dikirimkan oleh PT. Oil Jasa Indonesia dan Satrio Group yang juga bergerak di industri perkebunan.
Karangan bunga ucapan selamat itu dianggap sebagai kedekatan Prabowo-Hatta dengan perusahaan raksasa perkebunan. Hal ini dinilai janggal karena dalam visi misinya, Prabowo-Hatta mengedepankan upaya pelestarian hutan.
BACA JUGA: Tim Jokowi-JK Puji Cara Relawan Tangkis Manipulasi Suara
"Aneh, ada bunga yang dikirim oleh perusahaan perkebunan besar, sementara Hatta dalam debatnya bicara tentang kelestarian hutan," ujar Hasto.
Karangan bunga hadiah dari pengusaha perkebunan itu memunculkan kecurigaan di benak Hasto. Meski belum jelas, ia curiga para perusahaan pengirim bunga ikut memberikan sumbangan langsung atau tidak langsung melalui Arsari Group.
BACA JUGA: Inilah Daftar TV yang Terbanyak Langgar Aturan Siaran Politik
Arsari Group diketahui menyumbang dana sekitar Rp45 miliar ke Prabowo-Hatta.
"Lalu apa kepentingan bisnis mereka terhadap Prabowo-Hatta? Ataukah ini sebagai balas budi, atau investasi politik? Lalu pasangan mana yang sebenarnya dikendalikan oleh para pemodal politik sebagai awal terbentuknya kleptokrasi?" papar Hasto.
Mantan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini pun mengimbau publik untuk benar-benar mencermati asal dana politik pasangan capres. Ia mengingatkan, jangan sampai Indonesia dijual untuk para pemodal politik.
"Prabowo-Hatta mendapatkan bunga yang bisa saja sarat dengan berbagai kepentingan bisnis-politik, dan Jokowi-JK mendapatkan bunga kemenangan karena sokongan jutaan rakyat yang menyatu oleh pautan hati," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakal Dipanggil DPR Karena Quick Count, RRI Dibela Pengamat
Redaktur : Tim Redaksi