jpnn.com - JAKARTA - Pengaduan tentang sejumlah anggota Komisi I DPR RI ke Badan Kehormatan (BK) DPR dalam dugaan pelecehan verbal disinyalir terkait hasil uji kelayakan dan kepantasan (fit and proper test) calon komisioner di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang digelar Juli lalu. Menurut Ketua Komisi I DPR, Mahfuz Sidik, ada pihak-pihak yang merasa tidak terima karena gagal dalam uji kelayakan itu sehingga berusaha menggugat keabsahan hasil fit and proper test dengan memanfaatkan isu pelecehan.
Mahfuz menyampaikan hal itu setelah mempelajari isi aduan yang dilayangkan oleh Komnas Perempuan ke BK DPR. "Saya lihat ini merupakan manuver dari pihak-pihak yang kecewa dengan hasil fit and proper tes calon KPI," kata Mahfus saat ditemui usai menghadiri Malam Anugerah KPI 2013 di gedung Manggala Wana Bakti, Jakarta, Kamis (12/2) malam.
BACA JUGA: Pacu Pemda Makin Seriusi Program Kependudukan dan KB
Politikus PKS itu menambahkan, kecurigaan tersbut terbukti dengan turut dipermasalahkannya mekanisme dan prosedur fit and proper test dalam laporan Komnas Perempuan. Menurutnya, hal yang sama juga pernah dipermasalahkan sejumlah kandidat yang tidak lolos.
Mahfuz pun berharap pihak yang memanfaatkan isu pelecehan itu segera menarik diri. Pasalnya, pemberitaan di media terkait maslaah ini telah mencoreng citra Komisi I DPR. "Dan juga komisioner terpilih yang namanya disebut-sebut ini," ujarnya.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Terisak Ceritakan Aksi Heroik Masinis KRL Naas
Meski begitu Mahfuz menegaskan bahwa Komisi I DPR tidak akan menganggap sepele laporan Komnas Perempuan. Ia juga berjanji, mulai saat ini Komisi I DPR akan lebih hati-hati dalam bersikap saat uji kelayakan.
"Saya sudah katakan pada teman-teman Komisi I sorotan Komnas Perempuan soal pelecehan atau candaan, itu kita jadikan masukan, introspeksi dan mereka sependapat dengan itu," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: KPK Dalami Dugaan Suap ke Akil dari Sengketa Pilkada Tapteng
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapkan KPK Tak Mudah Umbar Status Cegah
Redaktur : Tim Redaksi