Curigai Motif Kompetisi Dagang

Kasus Indomie di Taiwan

Selasa, 12 Oktober 2010 – 05:47 WIB

JAKARTA - Kasus Indomie di Taiwan mendapat sorotan pemerintahNamun, pemerintah sepertinya masih mengambil sikap hati-hati sebelum menindaklanjuti kasus tersebut

BACA JUGA: Desak Amandemen UU Perimbangan

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kasus Indomie di Taiwan harus diselesaikan secara fair dan terbuka dan tidak didasarkan pada motif kompetisi dagang
"Jangan ada yang berkaitan dengan katakanlah, kompetisi dagang, atau sebagainya," ujarnya di kantor Menko Perekonomian kemarin (11/10)

BACA JUGA: Genjot Penerimaan, Ditjen Pajak Siapkan Pensiun Dini



Hatta mengatakan, Indonesia sudah belajar dari kasus produsen kelapa sawit (crude palm oil/CPO) Sinar Mas yang dituding merusak hutan, sehingga perusahaan-perusahaan besar dunia memutuskan kontrak pembelian CPO dari Indonesia
"Seperti kita dihantam di palm oil untuk mengurangi dominasi kita di perdagangan dunia," katanya.

Meski demikian, hingga kemarin, Hatta belum mendapat laporan resmi dari Kementerian Perdagangan terkait kasus Indomie di Taiwan tersebut

BACA JUGA: Kenaikan TDL Terhambat, Pemda Dipaksa Berhemat

"Saya kan baru pulang tadi malam (dari Turki)Nanti saya tanya dulu," ucapnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, meminta pemerintah segera bertindak tegas menangani perkara iniDia curiga bahwa di baliknya ada praktik persaingan dagang tidak sehat dengan menciptakan berbagai hambatan.

Suryo mengatakan, kebenarannya memang perlu diujiNamun kasus ini muncul justru saat ini setelah sekian lama produk Indomie di pasarkan di sana sehingga menimbulkan kecurigaan tersendiri"Jika itu merupakan bentuk hambatan non tarif, pemerintah harus tegas untuk mengutamakan kepentingan industri nasionalJangan sampai produk impor bebas masuk ke pasar domestik, tapi produk Indonesia dipersulit ekspornya," ujarnya saat menghadiri Luncheon and Gathering With Kadin di Kantor Hipmi Jakarta, kemarin(owi/gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembatasan BBM Bersubsidi Tunggu Revisi Perpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler