Daerah Miskin Menangi Otonomi Awards 2011

Ponorogo Sabet Dua Trofi, Situbondo Raih Kategori Unik

Kamis, 14 Juli 2011 – 05:58 WIB

SURABAYA - Perhelatan Otonomi Awards 2011 di The Empire Palace, Surabaya, tadi malam kembali diwarnai kejutanDalam acara penganugerahan edisi kesepuluh itu, beberapa daerah yang dikategorikan miskin ternyata dalam berinovasi tidak kalah dengan daerah yang sudah maju

BACA JUGA: Jamwas Bakal Periksa Penangkap Tersangka Batubara



Hal itu dibuktikan daerah yang selama ini dipandang sebelah mata, tapi justru meraih penghargaan tertinggi
Yakni, Kabupaten Ponorogo yang berhasil menyabet salah satu grand category untuk daerah dengan terobosan paling menonjol bidang pelayanan publik

BACA JUGA: Polri Berhasil Tembus Ponpes Umar Bin Khatab



Peraih award tertinggi lainnya adalah Kabupaten Probolinggo yang memenangi daerah dengan profil paling menonjol bidang kinerja politik
Lalu, Kabupaten Malang meraih award dengan terobosan paling menonjol bidang ekonomi

BACA JUGA: Perwakilan Masyarakat Jogja Temui Istana

"Pelayanan akta kelahiran di kantor-kantor kecamatan di Ponorogo kini lebih simpel dengan biaya yang sangat murah," kata Direktur Eksekutif JPIP Rohman Budijanto tadi malam.

Selain tiga penghargaan tertinggi, ada 12 penghargaan spesial atau silver trophyKabupaten Malang dan Kapubaten Ponorogo juga meraih dua award untuk kategori berbedaDi antara pemenang itu, berdasar hasil riset dan penilaian oleh Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP), Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Sumenep berhasil meraih award untuk katagori unik

Situbondo menang untuk daerah dengan inisiatif menonjol dalam memasyarakatkan keluarga berencana untuk priaLalu, Sumenep berhasil untuk daerah dengan inisiatif yang kuat dalam menegakkan regulasi bagi hasil"Pemerintah Kabupaten Situbondo berhasil mengajak sekitar tiga ribu laki-laki di Situbondo mau divasektomiJadi, bukan hanya perempuan yang harus ber-KBItu uniknyaApalagi, ulama di sana juga sangat mendukung program itu," beber Rohman

Acara Otonomi Awards tadi malam dihadiri para kepala daerah se-JatimHadir pula Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Pendiri JPIP dan Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, Ketua Komisi II DPR Chairuman Harahap, anggota DPR Ramadhan Pohan, Pemimpin Redaksi Jawa Pos Leak Kustiya, dan sejumlah Dirjen dan staf ahli kementerian

Dalam sambutannya, Dahlan Iskan menyatakan bahwa perekonomian di masa otonomi daerah ini memiliki hukum sendiriSaat politik sedang ramai, ekonomi di suatu kota atau kabupaten tidak tertanggu"Karena itu, ekonom di suatu daerah bisa tetap kaya meskipun polisi terus bertengkar dan akhirnya malah miskinAsalkan tetap fokus dan konsisten dalam melangkah," jelasnya.

Di sisi lain, dia mengatakan bahwa salah satu hal yang penting untuk membangun sebuah wilayah adalah adanya reformasi birokrasiBila birokrasi dijalankan secara profesional dan tidak berbelit-belit, asal bisa dipertanggungjawabkan, wilayah tersebut akan mengalami kemajuan pesatHal senada juga diungkapkan Helmy Faishal ZainiAcara Otonomi Awards ini membuat daerah saling menginspirasi

"Kepala daerah bisa lebih kreatif dalam mengembangkan kawasannyaBerpacu untuk kebaikan," tegas diaSemua pihak, imbuh dia, sudah selayaknya mendukung penuh kegiatan seperti iniSementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo yang dipersilakan memberikan pandangan di akhir acara menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Jawa Pos yang menggagas acara tersebutDia sepakat dengan Dahlan Iskan bahwa ekonomi suatu wilayah bisa tetap berkembang meskipun perpolitikan memanas.

"Sudah saatnya kepala daerah dan warga menjadi entrepreneurAcara ini memotivasi untuk itu," kata pria yang akrab disapa Pak De ituKepala daerah, ujar dia, jangan lagi hanya terpaku kepada manajemen yang bersifat strukturalNamun, mereka juga harus meningkatkan manajemen yang sifatnya fungsional dan langsung bisa dirasakan efeknya hingga ke lapisan masyarakat paling bawah

Sebelum acara penghargaan Otonomi Awards, pagi harinya digelar seminal nasional yang dihadiri pembicara, antara lian, Dr Laode Ida (wakil ketua DPD), Chairuman Harahap SH MM (ketua Komisi II DPR dari Golkar), Dr I Made Suwandi (staf ahli Mendagri), Erman ARahman (director for Local Economic Goverment The Asia Foundation), Prof Dr Mas"ud Said (pakar otoda dari UMM), Siti Zuhro (peneliti LIPI), dan Wawan Sobari (research executive JPIP)Acara tersebut dimoderatori Drs Haryadi (dosen FISIP Unair)(rio/c4/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Didampingi, Pemda Bisa Diselidiki


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler