jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara bersama PT INUKI dan anak usaha PT Dirgantara Indonesia yakni IPTN North America Inc menandatangani perjanjian kerjasama dengan SHINE Medical, USA, Selasa (17/6).
Kerjasama yang dilakukan di Washington, Amerika Serikat (AS), ini terkait tentang produksi bersama low energy uranium.
BACA JUGA: Pemuda Ogah ke Sawah, Produksi Pangan Turun
“Ini adalah kerjasama pengembangan dan produksi bersama produk nuklir kesehatan, yakni low energy uranium," ujar Abdul Aziz, Staff Khusus Menteri BUMN, yang juga hadir di sana.
"Dalam kerjasama ini Indonesia menyediakan tenaga ahli, sementara SHINE menyediakan peralatannya,” imbuh Aziz dalam keterangan persnya.
BACA JUGA: Bulog Jangan Hanya Urus Raskin Saja
Adapun biaya untuk pengembangan dan produksi bersama produk nuklir kesehatan ini dibutuhkan investasi sebesar US$ 600 juta atau sekitar Rp 6 triliun. "Nanti setelah beroperasi, produk nuklir ini bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan medis," tandasnya.
Hadir dalam penandatanganan MoU ini Menteri BUMN Dahlan Iskan, Dirut INUKI Yudi Utomo Imardjoko, Dirut IPTN North Amerika Gautama Indra Djaja, dan CEO SHINE Medical Technologies Gregory Piefer.
BACA JUGA: Nyasar ke Malaysia, Subsidi Pupuk Sebaiknya Dialihkan ke Perluasan Lahan
Usai menyaksikan MoU, Dahlan rencananya akan menuju markas SHINE Medical. Setelah itu rombongan Kementerian BUMN akan menuju Aljazair untuk melihat proyek jalan yang tengah dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (WIKA). (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Setuju Subsidi Pupuk Dihapus
Redaktur : Tim Redaksi