Pemuda Ogah ke Sawah, Produksi Pangan Turun

Selasa, 17 Juni 2014 – 16:35 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Menurunnya produksi pangan di daerah, salah satu pemicunya karena minat generasi muda untuk bertani berkurang. Para pemuda lebih memilih bekerja di sektor lain ketimbang berkutat di sawah.

"Ada banyak kendala dalam meningkatkan produksi pangan. Salah satunya kurangnya minat generasi muda untuk bertani. Generasi muda memilih bekerja jadi auditor, pertambangan, dan lain-lain. Padahal pertanian merupakan sektor primer bangsa," ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Suswono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (17/6).

BACA JUGA: Bulog Jangan Hanya Urus Raskin Saja

Untuk menggarap lahan, lanjutnya, bisa menggunakan alat mesin pertanian. Namun untuk teknologi pembenihan, pemupukan, penangkaran, pascapanen dibutuhkan tenaga generasi muda.

"Kalau semua sudah beralih ke sektor lain, bagaimana bisa pertanian kita bisa maju. Karena itu, Kementan dalam pengajuan formasi CPNS selalu meminta aparatur untuk tenaga teknis di lapangan. Di samping menambah tenaga harian lepas," terangnya.

BACA JUGA: Nyasar ke Malaysia, Subsidi Pupuk Sebaiknya Dialihkan ke Perluasan Lahan

Ditambahkan politisi PKS ini, selain kurangnya minat generasi muda, kendala lain dalam peningkatan produksi pangan adalah infrastruktur pertanian yang minim, benih dan pupuk kurang, serta sempitnya lahan pertanian. (esy/jpnn)

 

BACA JUGA: Mentan Setuju Subsidi Pupuk Dihapus

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagi Hasil Cukai Jatim Terbesar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler