Dalam 2,5 Jam, Maemunah Berubah Jadi Laki-Laki Tulen

Punya Alat Kelamin Pria, Ingin Masuk Pesantren

Kamis, 15 Juli 2010 – 08:29 WIB
Foto: Dok/JPNN
KEINGINAN Maemunah menjadi laki-laki tulen akhirnya terkabulPenderita kelainan "kelamin ganda" asal Desa Tambaksari Kudul, Kecamatan Kembaran, Banyumas, itu kemarin (14/7) resmi berkelamin laki-laki

BACA JUGA: Tempuh Jarak 237,6 Km dengan Satu Liter Bensin

Tim medis RSUP dr Karyadi sukses "menyulap" Maemunah menjadi Mae Purnomo hanya dalam 2,5 jam


---------------------------------------------------
RIZAL KURNIAWAN , Semarang
---------------------------------------------------

Maemunah masuk ruang operasi sekitar pukul 08.00

BACA JUGA: Situation Room Bina Graha, Ruang Rapat Baru Presiden

Sebelum operasi, tim medis RSUP dr Karyadi melakukan persiapan final, mulai pembiusan, pemasangan infus, hingga persiapan teknis lain
Pukul 08.30 dokter memeriksa kondisi fisik Mae terakhir.
   
"Saat pemeriksaan itulah terlihat testis pasien sudah berada di kantongnya, istilahnya retractile testis

BACA JUGA: KH DR Idham Chalid, 10 Tahun Melawan Stroke

Jadi, kalau pas kontraksi testisnya agak tinggi di antara dua paha, tetapi pada saat istirahat, testis tersebut turun ke kantongnnya," jelas dr Ardy Santosa, ahli bedah urologi RSUP dr Karyadi, yang menjadi anggota tim medis operasi langka itu.
   
Melihat kondisi seperti itu, tim medis memutuskan tidak melakukan tindakan penurunan testis lagi, tapi langsung membuatkan saluran kencingSebelumnya, tim medis memang akan menurunkan testis Mae, kemudian membuat saluran kencing
   
"Karena testis pasien sudah pada tempatnya, tidak perlu lagi diturunkanLetak testis sudah di bawah, secara kosmestik dan fungsi tidak perlu diturunkan lagi," jelasnya.
   
Menurut Ardy, selama ini saluran kencing Mae ada di bawah dan menyerupai vaginaDengan demikian, bila kencing, dia harus jongkokNah, tim dokter kemudian membuatkan saluran kencing di ujung testisnya"Sekarang, kalau kencing, Mae bisa dengan berdiri seperti laki-laki normal," ujarnya.
   
Memang, meski alat kelamin laki-laki Mae sudah berfungsi "normal", ukurannya tidak bisa panjangHal itu, kata Ardy, karena sebelum operasi anatomi penisnya sangat bengkokKondisi itu biasa disebut chordee atau jaringan ikat yang terbentuk di bagian bawah penis tidak elastisAkibatnya, saluran kencing normal tidak terbentukSehingga, bila ereksi, penis tidak bisa elastis membesar semuanya
   
"Pada penis Mae yang membesar atasnya saja, sehingga penis tertarik ke bawah dan melengkung," jelasnya.
   
Seperti diberitakan, Maemunah tumbuh menjadi "laki-laki"Secara fisik, anatomi tubuhnya hampir tidak berbeda dengan kaum AdamDada remaja 15 tahun itu rata, tidak tumbuh payudara seperti halnya gadis yang menanjak dewasaBegitu pula suaranya, berat seperti anak laki-laki puber
   
Sehari-hari dia juga menyenangi kegiatan yang berhubungan dengan dunia laki-laki, seperti bermain bola, mobil-mobilan, dan tinju-tinjuanTingkah lakunya juga terlihat gesit, tidak genit atau kemayuSetiap hari anak pasangan Kunaeni Wartim-Sarni itu juga mengenakan pakaian laki-laki.
   
Padahal, saat lahir pada 4 Mei 1995, Maemunah tercatat dalam akta kelahiran sebagai bayi perempuanNamun, seiring pertumbuhan fisiknya, saat kelas I SD, dia mulai menampakkan "jati dirinya" sebagai laki-lakiSejak itu Mae pun ingin menjadi laki-laki tulen
   
Namun, keinginan Mae itu terganjal karena kondisi ekonomi keluarganya kurang mampuAkibatnya, ketika Mae berkeinginan masuk pondok pesantren khusus laki-laki di Banyumas, dia ditolakAlasan pengelola pondok, status kelamin Mae "tidak jelas"Sejak itulah perjuangan keluarga Mae mengubah status anak semata wayangnya tersebut dimulai lagi.
   
Menurut dr Paulus AGozalli MSi Med dari RS Margono Soekardjo Banyumas, kasus yang terjadi pada Maemunah tak bisa persis disebut sebagai kasus kelamin ganda atau hermaproditKasus itu lebih cenderung ke arah ambiguous genetalia.
Ambiguous genetalia, kata Paulus, merupakan jenis kelamin yang meragukanDan, Mae diidentifikasi mengalami partial androgen intensitivity syndrome (PAIS)Kromosomnya laki-laki, tapi penampakan fisik luarnya meragukan karena mempunyai vagina dan penis kecil"Tampaknya Maemunah mengalami PAIS," ujar Paulus yang kemudian merujuk Mae agar dioperasi di RSUP dr Karyadi Semarang.
   
Operasi Mae memakan waktu 2,5 jamSekitar pukul 11.00 Mae keluar dari ruang operasi dan dibawa ke kamar perawatan A3 lantai II RSUP dr Karyadi"Proses operasi memang panjangTahap pertama meluruskan penis, tahap kedua membuat penis, dan ketiga merekonstruksi kulit penis," jelas Ardy.
   
Ardy juga mengatakan, operasi seperti yang dialami Mae sebenarnya sudah sering dilakukan di RSUP dr KaryadiTapi, bila mengubah gender wanita menjadi laki-laki dengan konsekuensi sampai ke pengadilan untuk mengubah aktanya, masih relatif langka"Ya, baru sekitar 10 kasus kami tangani, termasuk kasus Mae ini," ujarnya.
   
Menurut Ardy, pemulihan penis hasil operasi membutuhkan waktu kurang lebih dua mingguUntuk sementara tim medis membuatkan saluran kencing di bawah pusar, sebelum alat kelamin Mae berfungsi normal"Tujuh hari pascaoperasi splin (slang pembentuk saluran penis) dilepasSetelah dua minggu, saluran tersebut akan dites apakah ada kebocoran atau tidak," tuturnya.
   
Apakah nanti fungsi penis Mae normal, bisa ereksi dan membuahi perempuan" Ardy belum bisa memastikannyaPihaknya akan mengevaluasi perkembangan kondisi alat kelamin Maemunah yang kini resmi berganti nama menjadi Mae Purnomo itu
   
"Bergantung pada tingkat kelainannyaKalau berat, ya kematangan dan bentuk spermanya tidak normalKita masih akan melakukan evaluasi setelah ini, termasuk fungsi ereksinyaKita akan uji coba dengan menyuntikkan cairan NaCL untuk memastikan ereksi bisa berfungsi dengan baik atau tidak," jelasnya.
   
Saat disinggung mengenai biaya operasi, Ardy mengatakan hanya Rp 5-6 juta"Yang mahal itu benang-benang untuk jahitnya, karena superkecil dan harus menggunakan kacamata pembesar tiga kali lipat kalau ingin menjahitBelum lagi membuat saluran di perutnya," tandas dokter ramah itu
   
Saat operasi kemarin, Mae didampingi ibunya, Sarni, 55, dan pamannya, Naryanto, 53Mereka menunggu di depan ruang bedah sembari terus berdoaSetelah menunggu beberapa jam dan diberi tahu bahwa operasi telah selesai dan berhasil, Sarni langsung bersujud syukur
   
"Wah, keinginan Mae masuk pesantren mudah-mudahan terkabul setelah iniMatur nuwun, Gusti Allah," ucap Sarni dengan mata berkaca-kaca(*/ari)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kibarkan Bendera Oranje, Konvoi Keliling Kota


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler