jpnn.com, GRESIK - UPT Damkar Gresik, Jatim mengingatkan masyarakat agar tidak membakar sampah sembarangan. Puntung rokok pun jangan. Sebab, ulah seperti itu bisa memicu kebakaran.
Sejak Januari hingga 10 September terjadi 140 kebakaran. Jumlah itu berdasar catatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Gresik. Belum lagi kejadian yang tidak tercatat atau tidak dilaporkan.
BACA JUGA: Gara-Gara Dua Puntung Rokok, 42 Hektar Lahan Terbakar
''Minggu malam hingga tadi pagi (kemarin) ada tiga laporan kebakaran. Semua alang-alang,'' kata Kepala UPT Damkar Gresik Eka Prapangasta Widya Darma.
Salah satunya kebakaran alang-alang di Jalan dr Wahidin Sudirohusodo, Kebomas, Minggu malam.
BACA JUGA: Tenang, Rumput Sabana Bromo akan Hijau Lagi
Jika dirata-rata, kata Eka, sehari terjadi dua kebakaran di Kota Giri. PMK pun harus siaga setiap saat.
Saat ini damkar memiliki 60 personel. Mereka dibagi di tiga tempat tugas. Yakni, wilayah selatan (Driyorejo), utara (Dukun), dan tengah (Gresik).
BACA JUGA: Relawan Turun Tangan Padamkan Api di Bukit Teletubies
Armada damkar mengandalkan lima unit mobil pemadam kebakaran dan enam mobil suplai.
Tiga unit damkar dan mobil suplai air ditempatkan di Kantor UPT Jalan dr Wahidin Sudirohusodo. Sisanya dibagi ke Driyorejo dan Dukun.
''Kalau ada laporan kebakaran susulan, kami pontang-panting,'' ucap Eka.
Eka mengaku bangga. Personel damkar solid dan loyal pada tugas. ''Ketika ada kebakaran, anggota yang off (libur) tetap datang. Cukup ditelepon,'' ungkapnya.
Dia mengingatkan para camat. Sebenarnya, Bupati Sambari Halim Radianto telah mengeluarkan edaran agar para camat melakukan langkah antisipasi dalam menghadapi musim kemarau ini.
Salah satunya mengingatkan warganya agar tidak membakar sampah sembarangan. Barang bekas, alang-alang, rumput, atau apa saja.
Warga juga diminta membersihkan alang-alang di lahan tidur yang lokasinya sekitar 6 meter dari bangunan.
Masyarakat perlu waspada terhadap titik api sekecil apa pun. Instansi atau sekolah diimbau menyediakan alat pemadam ringan (APAR).
Eka berharap masyarakat mengubah kebiasaan untuk mencegah kebakaran.
''Tidak membakar sampah atau sengaja membakar alang-alang. Terutama yang berimpitan dengan bangunan,'' jelasnya.
Sebab, selama kemarau ini sebagian besar kebakaran di Kota Giri diawali dari alang-alang.
''Celakanya lagi, alang-alang itu sengaja dibakar,'' ucapnya. (yad/c15/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh...Bukit Teletubies Bromo Dilalap Api
Redaktur & Reporter : Natalia