Tenang, Rumput Sabana Bromo akan Hijau Lagi

Selasa, 04 September 2018 – 11:27 WIB
Perbukitan di kawasan Bromo. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, PROBOLINGGO - Dua titik api di kawasan Bromo, Probolinggo, Jatim sebenarnya tergolong kecil. Namun, kencangnya angin di sekitar Gunung Bromo dikhawatirkan membuat api kembali berkobar di kawasan destinasi wisata andalan Jawa Timur tersebut.

Karena itu pengawasan tetap dilakukan berbagai pihak untuk mencegah kebakaran semakin meluas.

BACA JUGA: Relawan Turun Tangan Padamkan Api di Bukit Teletubies

"Jadi, kami hanya bisa mengawasi dan segera melakukan tindakan jika menyebar ke daerah lain," terang Sunarip, relawan, kepada Jawa Pos Radar Bromo.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di sabana Gunung Bromo, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo (Jawa Pos, 3/9).

BACA JUGA: Duh...Bukit Teletubies Bromo Dilalap Api

Total area sabana yang terbakar mencapai ratusan hektare.

Kebakaran tersebut bermula dari titik api di kawasan Jemplang, Kabupaten Malang, Sabtu lalu (1/9).

BACA JUGA: Kapolda: Hanya Hujan Bisa Hentikan Kebakaran Lahan

Namun, karena api tidak kunjung bisa dipadamkan oleh petugas, api meluas ke Bukit Teletubbies.

Secara umum, seperti dilaporkan Jawa Pos Radar Bromo, kebakaran di sabana Gunung Bromo itu berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.00 kemarin (3/9).

Namun, sore, sekitar pukul 17.00, terlihat dua titik api yang menyala. Tepatnya di sekitar Gunung Kursi dan timur Segoro Wedi Lor.

Dua lokasi itu masih mengeluarkan asap pekat. Bara api juga masih menyala.

Di sisi lain, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Wilayah I belum memastikan berapa luasan pasti lahan yang hangus terbakar. Sarmin, Kasi TNBTS Wilayah I, mengaku masih melakukan verifikasi.

"Yang pasti, api sudah ada yang padam. Alhamdulillah," ujar Sarmin.

Api yang menjalar mulai Jemplang, Kabupaten Malang, hingga sabana Bromo, Kabupaten Probolinggo, itu menghanguskan bagian barat.

Baik Bukit Teletubbies hingga perbukitan yang berbatasan langsung dengan kawah Gunung Bromo.

"Berbagai cara kami lakukan untuk menghalang perluasan dampak kebakaran. Namun, karena memang sulitnya medan perbukitan dan juga angin yang sangat kencang, sementara di-pending," tuturnya.

Dampak kebakaran itu, rerumputan dan semak belukar hangus. Beberapa tanaman akasia rusak karena terbakar. Meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Selain itu, ada cemara yang terbakar, tapi hanya di bagian bawah. Bagian atasnya masih hidup.

"Untuk fauna, tidak ada. Hanya beberapa burung. Untuk hewan yang mamalia, di Bromo sendiri sudah tidak ada," terangnya.

Sarmin menuturkan, wilayah TNBTS yang masih memiliki banyak hewan mamalia bukanlah daerah Bromo.

Melainkan kawasan Gunung Semeru. Kebakaran itu, menurut Sarmin, juga punya sisi positif.

Itu semacam cara agar rumput kering berganti dengan rumput hijau. Pemulihannya cukup cepat. Yakni, sekitar satu bulan ke depan.

"Akan kembali indah dipandang mata. Tetapi, untuk saat ini, yang bisa dilihat hanya sisa kebakaran," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bukit Teletubbies di Gunung Bromo terbakar Sabtu lalu.

Kebakaran tersebut menghanguskan ratusan hektare area sabana yang ditumbuhi rerumputan. Api baru dinyatakan padam sekitar pukul 11.00 kemarin.

Kepala Resort Lautan Pasir Gunung Bromo Subur mengatakan, api menghanguskan sekitar 600 hektare area sabana.

Itu dilihat dari kondisi lahan yang terbakar. Mulai perbukitan dari Jemplang, Malang, hingga Probolinggo.

Sedangkan Sarmin, Kasi TNBTS Wilayah I, mengatakan, berdasar perkiraan sementara, lahan yang terbakar 50 hektare.

Namun, menurut dia, itu hanya asumsi. Belum bisa dipastikan luas lahan yang terbakar.

Dia masih menunggu data dari petugas yang diterjunkan untuk menghitung luas lahan yang terbakar. (sid/rf/c11/ttg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan Status Tanggap Darurat Bencana Kabut Asap


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler