jpnn.com, PROBOLINGGO - Kebakaran melanda padang savana dan bukit teletubis area wisata Gunung Bromo Jawa Timur, terjadi sejak Sabtu (1/9) siang hingga Minggu (2/9) siang.
Api dengan cepat menghanguskan puluhan hektar, hamparan rumput khas Bromo di dua titik perbukitan.
BACA JUGA: Kapolda: Hanya Hujan Bisa Hentikan Kebakaran Lahan
Hingga minggu siang masih terlihat dua titik api dan asap tebal di bukit teletubis tersebut.
Bukit teletubis ini terletak di 5 kilo meter selatan kawah Gunung Bromo, sejumlah pohon cemara dan tanaman khas tengger, seperti bunga abadi ludes terbakar. Kebakaran sendiri mencapai ketinggian 300 meter.
Pepohonan kering dan kencangnya angin di musim kemarau ini, membuat api dengan cepat terus merambat.
Imbasnya rumput padang savana sekitar bukit teletubis, turut hangus terbakar. Diperkirakan lebih 30 hektar lahan rumput padang savana sudah terbakar.
Upaya pemadaman api mengalami kesulitan, pasalnya titik api sulit dijangkau kendaraan roda empat.
BACA JUGA: Siapkan Status Tanggap Darurat Bencana Kabut Asap
Belum diketahui penyebab kebakaran ini, apakah panasnya terik matahari ditambah tiupan angin hingga terjadinya bara api atau justru karena kelalaian manusia.
Menurut Sismiko, relawan Sahabat Bromo, awal terjadi kebakaran di titik wilayah selatan.
"Khususnya wilayah Jemplang Malang, hingga akhirnya merembet ke bukit teletubis," ujarnya.
BACA JUGA: Musim Dingin Bromo Membeku, Suhu Minus 4 Derajat Celsius
Kebakaran yang terjadi di perbukitan kawasan Bromo ini, justru menjadi tontonan pengunjung. Rahma salah satu pengunjung mengaku kecewa melihat pesona alam terbakar.
Hingga Minggu sore api masih terus membakar rerumputan. Pengunjung diharapkan untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, selain rumput dalam kondisi kering angin kencang juga melanda kawasan Bromo ini. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Bakar Ilalang, Penerbangan Ganggu
Redaktur & Reporter : Natalia