TANGSEL - Dua tahun lebih sudah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terbentukNiatan melepaskan diri dari Kabupaten Tangerang, bagi warga kota itu agar kesejahteraan meningkat
BACA JUGA: Tegaskan Pemilihan Rektor ITS Sesuai Aturan
Selain itu juga meraih pelayanan yang baik dan cepatTapi, dua tahun lebih kota otonom itu dibentuk bukannya layanan untuk meningkatkan kesejahteraan publik makin baik
BACA JUGA: Bertahap, Seluruh STAIN jadi IAIN
Lihat saja pengelolaan sampah yang amburadulBACA JUGA: Puskurbuk Ogah Tarik Buku Salah Edar
Bahkan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) dari APBD Kota Tangsel 2010 untuk siswa SD hanya dipatok Rp 15 ribu/bulanBandingkan dengan biaya perjalanan dinas anggota DPRD Kota Tangsel dari sumber dana yang sama yang mencapai Rp 900 ribu/orangJatah Rp 15 ribu itu pun hanya untuk murid SD negeriJumlah siswa yang mendapat Bosda tercatat 88.266 orang
Berdasarkan hitungan kebutuhan biaya pendidikan setiap bulan, dana itu sangat minimUntuk diketahui, dana pendidikan minimal satu siswa SD di kota itu mencapai Rp 75 ribu/bulan
”Dana BOS (biaya operasional siswa, Red) dari APBN per siswa dijatah Rp 33 ribuBosda dari APBD Kota Tangsel Rp 15 RibuJadi masih kurang Rp 27 ribu,” terang Wakil Ketua Komisi B, DPRD Kota Tangsel, Siti Chadijah kepada INDOPOS (JPNN Group)
Walau begitu dia mengklaim sudah melakukan berbagai langkah menaikkan alokasi pendidikan dalam APBD 2011 iniBila pada APBD 2010 dana Bosda hanya Rp 12.500, tapi pada 2011 naik menjadi Rp 15.000”Ada kenaikan tapi memang sedikit,” ungkapnya
Adapun alokasi APBD yang dikucurkan untuk biaya tidak langsung (Di antaranya untuk Bosda) hanya 6,5 persenSelebihnya, kebanyakan untuk pembiayaan gaji pegawai dan kebutuhan belanja langsung lain”Memang alokasi dana pendidikan sangat minimTapi dengan sistem subsidi silang, bisa berjalan,” ungkapnya juga
Tidak hanya minim dana pendidikan, infrastruktur pendidikan di kota baru itu juga masih jauh dari sempurnaDari 208 unit gedung SD negeri yang ada, 60 persen lebih rusak parah”Kalau alokasi pendidikan mau besar jalan keluarnya menggenjot APBD 2012 nanti hingga mencapai Rp 1,2 triliun,” terang politisi PKS ituSecara keseluruhan, ungkapnya juga, APBD Kota Tangsel untuk pendidikan sudah 20 persen
Terkait minimnya alokasi dana pendidikan ini, Ketua Komisi A DPRD Kota Tangsel, Sukarya menuturkan sangat sulit mengalokasikan dana besar bagi dunia pendidikanAlasannya, dana APBD juga harus dibagi untuk bidang lain seperti infrastruktur dan kesehatan
”Kebutuhan tidak hanya pendidikanNamun juga harus dialokasikan ke sektor lain yang juga membutuhkan dana,” cetusnya
Namun, apabila menilik fasilitas yang diterima anggota DPRD Kota Tangsel, perbedaan dana pendidikan dengan fasilitas para wakil rakyat itu bagaikan langit dan bumiTengok saja, untuk perjalanan dinas anggota dewan per hari Rp 900 ribu
Belum lagi, biaya tiket pesawat dan kebutuhan lainnya. ”Biaya perjalanan dinas Rp 900 ribu/bulanItu sudah diatur Peraturan Menteri Keuangan No27 dan diperkuat SK Walikota Tangsel Nomor 51 Tahun 2010,” terang Sekwan DPRD Kota Tangsel, Syamsudin(kin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayoritas Buku Pengayaan Bermutu Rendah
Redaktur : Tim Redaksi