Dana Hutan Boros untuk Biaya Perjalanan

Senin, 13 Juni 2011 – 21:17 WIB

LUBUK SIKAPING - Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan meminta negara-negara donor dan lembaga-lembaga konservasi hutan dunia melibatkan pemerintah dan masyarakat lokal dalam melaksanakan program-programnyaHal tersebut dinilai penting agar donosi yang dikeluarkan bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat di kawasan hutan.

"Cukup signifikan memang dana internasional untuk program konservasi dan reboisasi hutan

BACA JUGA: Baca Pledoi, Politisi PPP Menangis

Tapi selama ini dana tersebut dikelola oleh negara donor dan lembaga internasional tanpa melibatkan pemerintah dan masyarakat lokal kawasan hutan," kata Zulkifli Hasan, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat, di Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumbar, Senin (13/6).

Politisi dari PAN itu mengatakan, hampir semua program negara donor dan lembaga internasional untuk menjaga hutan menjadi sia-sia karena upaya mereka tidak bermanfaat bagi masyarakat kawasan hutan.

"Ini bertolak belakang dengan prinsip-prinsip kerjasama pemeliharaan hutan oleh lembaga-lembaga internasional yang secara proporsal disebut-sebut akan memberikan kontribusi dan manfaat besar bagi masyarakat kawasan hutan lindung
Dananya habis hanya untuk wara-wiri dan perjalanan mereka saja," kata mantan Sekjen PAN itu.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah beberapa waktu lalu sudah mendesak negara-negara donor dan lembaga-lembaga internasional untuk melibatkan masyarakat sekitar hutan dan pemerintah dalam menyusun dan melaksanakan program konservasi dan reboisasi kawasan hutan dunia yang sangat banyak jumlahnya di Indonesia.

Terkait upaya masyarakat setempat dan pemda yang membangun atau memperbaiki jalan yang ada di kawasan taman nasional, Zulkifli menegaskan bahwa hal itu bisa saja direalisir sepanjang sesuai aturan yang berlaku.

"Memang betul dibeberapa wilayah masyarakat kita butuh jalan yang memang dalam kawasan taman nasional tidak boleh untuk pembangunan apapun, kan

BACA JUGA: KY Bakal Periksa Antasari Azhar

Disisi lain masyarakat perlu jalan, tempat evakuasi tertentu
Itu bisa direalisasi untuk kepentingan umum, caranya berkolaborasi dengan balai-balai Kementerian Kehutanan yang ada di daerah

BACA JUGA: Panggilan Kedua Nazar Dikirim ke Alamat Sama

Itu jalan keluarnya," jawab Zulkifli Hasan.

Lebih lanjut, dia juga menilai secara umum kondisi hutan di Sumatera Barat jauh lebih bagus dibanding provinsi lainnya di Sumatera"Di Sumbar masih bagus hutannyaDi tingkat Sumatera, hutan di Sumbar itu the best," tegasnya.

Hal tersebut bisa terjadi, dia menduga, karena budaya menanam masyarakat Sumbar juga terbaik se Sumatera"Tidak kalah dengan Jawa padahal di Jawa hutannya sudah habisSumbar hutannya bagus dan budaya menanamnya tinggi," imbuhnya.

Dia menyebut, dalam dua tahun terakhir sedikitnya terjadi kerusakan hutan di Indonesia sekitar 600 ribu hektar per tahun, yang dipicu pembukaan lahan pertanian dan HPH"Tapi kita menanam pohon di atas lahan sekitar 1,3 juta hektar per tahun," tukasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim Syarifuddin Merasa Dipojokkan Penyidik KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler