Dana Sosialisasi KB Lebih Kecil Dibanding Rokok

Kamis, 20 Januari 2011 – 20:11 WIB

JAKARTA--Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief mengeluhkan rendahnya anggaran sosialisasi program KBDengan terang-terangan dia menyebut, dana sosialisasi larangan merokok jauh lebih tinggi dibanding KB.

"Bagaimana program KB bisa berhasil, sementara dana sosialisasi kita sangat minim

BACA JUGA: PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Ditjen Pajak dan Bea Cukai

Hanya Rp 30 miliar untuk seluruh provinsi, kab/kota
Sudah termasuk penyediaan alat KB gratis untuk daerah-daerah pedesaan," ungkap Sugiri dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Kamis (20/1).

Katanya, hal ini berbeda dengan dana sosialisasi antirokok yang mencapai Rp 150 miliar

BACA JUGA: Gayus Diduga Punya Beking Kuat

Padahal rokok tidak berdampak pada penekanan jumlah penduduk
Dia menyebut, kepadatan penduduk di Indonesia berada di rating empat dunia

BACA JUGA: Pasal 29 UUD Perlu Diamandemen

Itu sebabnya, pemerintah menargetkan tingkat pertumbuhan penduduk pada 2015 hanya 1,1 persen.

"Ini akan sulit dicapai bila program KB tidak digenjotData Sensus Penduduk 2010 menyebutkan, jumlah penduduk 237 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,94 persen," ucapnya.

Dalam upaya menekan angka pertumbuhan penduduk itu, Sugiri menyatakan, akan meningkatkan koordinasi dengan pemda agar bisa menganggarkan program KB di APBDnyaSelain itu, BKKBN melakukan pembinaan dan pelatihan bagi 53 ribu bidan agar bisa memasang alat kontrasepsi untuk pasangan di usia subur.

"Mengapa bidan? Karena bidan paling banyak dicari masyarakat terutama di perdesaanDengan pengetahuan tentang alat kontrasepsi serta pemasangannya, diharapkan bidan bisa ikut mensosialisasikan pentingnya KB," tandasnya(esy/cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerja Patuhi K3 Patut Diberi Insentif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler