JAKARTA--Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief mengeluhkan rendahnya anggaran sosialisasi program KBDengan terang-terangan dia menyebut, dana sosialisasi larangan merokok jauh lebih tinggi dibanding KB.
"Bagaimana program KB bisa berhasil, sementara dana sosialisasi kita sangat minim
BACA JUGA: PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Ditjen Pajak dan Bea Cukai
Hanya Rp 30 miliar untuk seluruh provinsi, kab/kotaKatanya, hal ini berbeda dengan dana sosialisasi antirokok yang mencapai Rp 150 miliar
BACA JUGA: Gayus Diduga Punya Beking Kuat
Padahal rokok tidak berdampak pada penekanan jumlah pendudukBACA JUGA: Pasal 29 UUD Perlu Diamandemen
Itu sebabnya, pemerintah menargetkan tingkat pertumbuhan penduduk pada 2015 hanya 1,1 persen."Ini akan sulit dicapai bila program KB tidak digenjotData Sensus Penduduk 2010 menyebutkan, jumlah penduduk 237 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,94 persen," ucapnya.
Dalam upaya menekan angka pertumbuhan penduduk itu, Sugiri menyatakan, akan meningkatkan koordinasi dengan pemda agar bisa menganggarkan program KB di APBDnyaSelain itu, BKKBN melakukan pembinaan dan pelatihan bagi 53 ribu bidan agar bisa memasang alat kontrasepsi untuk pasangan di usia subur.
"Mengapa bidan? Karena bidan paling banyak dicari masyarakat terutama di perdesaanDengan pengetahuan tentang alat kontrasepsi serta pemasangannya, diharapkan bidan bisa ikut mensosialisasikan pentingnya KB," tandasnya(esy/cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerja Patuhi K3 Patut Diberi Insentif
Redaktur : Tim Redaksi