Datang, Ferry Langsung Digelandang

Sabtu, 28 Juni 2008 – 08:10 WIB
Ferry Yuliantono dibawa ke Bareskrim Mabes Polri dari Bandara Soekarno Hatta. Foto: MUHAMAD ALI/JAWAPOS
JAKARTA – Ketua Umum Dewan Tani Indonesia Ferry Yuliantono diciduk Direktorat I/Keamanan dan Trans-Nasional Bareskrim begitu pesawat yang dia tumpangi mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jumat malam (27/6)Polisi langsung menggelandang Sekjen Komite Bangkit Indonesia (KBI) itu ke Mabes Polri menggunakan tiga mobil berbeda.
Ferry yang mengenakan kaus bergaris itu tak membuka mulut saat ditanya wartawan

BACA JUGA: Genjot Infrastruktur Indonesia Timur

’’Nanti saja, Mas,’’ katanya sambil berlalu di pintu belakang Bareskrim

Dia datang menumpang Ford Everest

BACA JUGA: Eksekusi Terpidana Mati Dipercepat

Sebelumnya, Ferry terbang dari Tiongkok via Kuala Lumpur
Beberapa saat sebelumnya, satu tim Barekrim yang dipimpin Wadir I/Keamanan dan Trans-Nasional Kombes Pol Bachtiar Tambunan lebih dulu menyanggong Ferry

BACA JUGA: Besan SBY Masih Aman

Mereka berjaga di setiap pintu kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut sumber koran ini, Ferry diincar buntut informasi dari Kepala BIN Syamsir Siregar soal adanya penunggang di balik demo anarkis mahasiswa pada 24 Juni laluMeski informasi intelijen berbeda dari pembuktian hukum yang mensyaratkan adanya saksi serta bukti, korps baju cokelat itu tak menyerahMereka mengumpulkan keterangan dan bukti yang kemudian dijadikan alasan untuk menjemput Ferry di Kuala Lumpur, lalu dibawa ke Jakarta.
Apakah Ferry akan ditahan? ’’Tunggu besok setelah 1 x 24 jamYang jelas, mulai malam ini dia tidak boleh pulangTerus kami proses,’’ ujar sumber tersebut
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira saat dihubungi tadi malam juga belum mau membocorkan pasal yang akan dikenakan kepada lulusan S-2 FISIP UI itu’’Yang jelas, dia sudah jadi tersangka,’’ katanya
Siangnya, jenderal polisi berbintang dua itu hanya menyatakan bahwa polisi terus mengumpulkan informasi soal Ferry yang pertama dilansir Kepala BIN Syamsir Siregar.
Awalnya, Syamsir menyebut Ferry dengan inisial FY dalam rapat terbatas bidang politik dan keamanan di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Rabu (25/6)Saat itu, Syamsir menyebutkan bahwa FY pernah menemui dirinya dan menyatakan akan terjadi chaos (rusuh) dalam demo mahasiswa 24 JuniFY, kata dia, juga mengungkapkan adanya rencana membakar kendaraan berpelat nomor merah milik pemerintah dalam unjuk rasa.
Ucapan FY ternyata terbukti saat sekelompok massa dan mahasiswa menahan mobil berpelat merah yang melewati Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (24/6)Mobil yang berada tepat di depan Kampus Universitas Atma Jaya tersebut dirusak dan dibakarSebelum membakar mobil, massa dan mahasiswa mengamuk di depan gerbang gedung DPR Senayan.
Tudingan pun mengarah kepada Ferry, meski polisi belum bisa bergerakSebab, saat kejadian, Ferry berada di Ghuangzhou, Tiongkok, menghadiri undangan All-China Youth.
’’Demonstrasi memang hak, tapi juga ada kewajibanMembakar, merusak, itu pidana dan polisi wajib menegakkan hukum,’’ tegas Abu Bakar Nataprawira dalam jumpa pers kemarin siang
Dalam kasus kerusuhan di DPR dan pembakaran mobil, polisi menetapkan lima orang sebagai tersangkaMereka adalah Jefri Firdaus Silalahi (swasta), Marsahala Napitupulu (swasta), Andri Richard Firnandus (pelajar), Ramson Posgoro Purba (swasta), dan Agus Bintoro (mahasiswa UMY)
’’Ini yang menimbulkan pertanyaanSaat demo itu mengaku mahasiswa, tapi ternyata pelakunya bukan mahasiswaApakah ini murni lagi jika begini?’’ ungkapnya
Para tersangka itu dijerat serangkaian pasal berlapisYakni, pasal 170 jo 55 KUHP dan atau pasal 187 KUHP dan atau pasal 406.
Aktivis prodemokrasi yang juga teman Ferry, Fadjroel Rahman, mengaku kaget saat mengetahui temannya itu ditangkap’’Apakah sudah ada bukti bahwa FY itu Ferry?’’ ujarnya saat dihubungi tadi malam
Dia merasa heran FY adalah benar Ferry’’Logikanya, kalau ada aktivis yang bertemu kepala BIN sebelum kerusuhan terjadi, itu luar biasaDi kalangan kami, itu bisa disebut pengkhianat,’’ tegasnya
Fadjroel menilai, polisi harus ekstra hati-hati dalam kasus ini’’Mahasiswa jangan sampai disalahkanKalau memang ada tokoh lain yang terlibat, jangan kemudian menangkapi mahasiswa,’’ ujarnya
Dia juga menyayangkan penggerebekan yang dilakukan polisi di kantor aktivis Taligeni kemarin siang’’Saya curiga, ini permainan intelijenKalau BIN sudah tahu sebelum rusuh, mengapa dibiarkan? Baru sekarang tokoh-tokoh ditangkapi,’’ katanya. (naz/rdl/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Air pun Tak Luput dari Korupsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler