Eksekusi Terpidana Mati Dipercepat

Kapolri pada Hari Anti Narkoba Indonesia

Jumat, 27 Juni 2008 – 10:41 WIB
JAKARTA – Kapolri Jenderal PolSutanto selaku Ketua Badan Narkotika Nasional  (BNN) menyatakan komitmennya untuk mempercepat eksekusi bagi terpidana mati kasus narkoba

BACA JUGA: Besan SBY Masih Aman

Langkah ini diperlukan untuk menimbulkan efek jera, terutama bagi pengedar narkoba.
    Saat ini terdapat sekitar 70 terpidana mati kasus narkoba yang belum dieksekusi
Sebagai langkah awal, tadi malam dieksekusi dua terpidana mati yakni Samuel Iwachekawu Okoye dan Hansen Anthony Nwaoysa

BACA JUGA: Air pun Tak Luput dari Korupsi

Keduanya dari Nigeria

     ’’Perlu langkah tepat dan terukur untuk menumbuhkan efek jera, antara lain dengan segera melaksanakan eksekusi terhadap para terpidana mati kasus narkoba

BACA JUGA: Untung Dicopot untuk Jaga Kredibilitas

Untuk itu BNN telah melakukan koordinasi secara intensif dengan jaksa agung selaku eksekutor,” kata Sutanto saat memberikan sambutan di Hari Anti Narkoba Indonesia di Istana Negara Kamis (26/6).
     Menurut Sutanto, masih ditemukan sindikat pelaku lintas negara yang pengoperasiannya dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)“Keterlibatan pengendali sindikat dari dalam Lapas menunjukkan bahwa Lapas tidak serta merta dapat menghentikan aktivitas jahat tersebutMereka bahkan menjadikan Lapas sebagai pusat pengendalian distributor yang relatif lebih aman,” terang Sutanto.
     Prestasi Polri untuk mengungkap kasus narkoba juga meningkatBerdasarkan data 2007, tindak pidana narkoba yang berhasil diungkap berjumlah 22.630 kasus, atau meningkat 5.275 kasus atau 30 persen dari 2006.  Pada 2006, yangterungkap 17.355 kasus
     Pelaku tindak pidana narkoba juga menunjukkan peningkatanPada tahun 2006 pelaku berjumlah 31.635 orang, tetapi pada tahun 2007 bertambah menjadi 36.169 orang atau meningkat sebesar 14 persenBarang bukti yang disita juga menunjukkan kecenderungan meningkatNarkotika jenis ganja pada tahun 2007 meningkat 79 persen, heroin meningkat 23 persen, psikotropika jenis ekstasi tablet meningkat 156 persen
    Puncak Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) kemarin  mengambil tema Do Drugs Control Your Life? Your Lifes, Your Community, No Place For DrugsFokus dari tema ini adalah untuk memberantas narkoba dan promosi gelap narkobaDalam acara kemarin, Presiden susilo bambang Yudhoyono melantik tiga duta antinarkobaMereka adalah Siswa SMA Kharisma Bangsa Pondok Cabe Reza Aulia, pembalap Ryan Haryanto, dan artis Sandra DewiKetiga duta tersebut sudah diteliti dan terbukti tidak menggunakan narkoba, merokok, dan minum minuman keras
    Selain itu juga diresmikan dua fasilitas baru antinarkoba di Keplauan SeribuYaitu klinik terapi dan rehabilitasi di Pulau Sebaru Kecil serta lembaga pemasyarakatan berpengamanan maksimum di Pulau Rengit.
    Dalam sambutannya SBY kembali menyerukan kepada masyarakat luas, termasuk kepada para penyelenggara negara dan jajaran pemerintahan untuk memerangi narkobaPerang melawan narkoba itu meliputi pencegahan, penegakan hukum, terapi dan rehabilitasi,  serta penelitian pengembangan dan informatika”War against the drugs bukan hanya tugas BNN,” kata SBY
    SBY juga meminta kota-kota besar termasuk lingkungan sekolah dan kampus-kampus perguruan tinggi untuk lebih gencar melakukan perang terhadap narkoba tersebut.  ’’Saya ingin Ketua BNN melaporkan kepada saya, provinsi, kabupaten , dan kota mana saja yang sudah mendirikan dan mengaktifkan badan-badan ini karena ini menyangkut tanggungjawab dan kepemimpinan di negeri ini baik di pusat maupun di daerah,”  kata SBY.(tom)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lembaga Nonstruktural Dikaji Ulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler