Datangi Ibunda, Ucapkan Selamat dengan Kue Berumur Mingguan

Minggu, 14 Maret 2010 – 06:28 WIB
Foto: Dia Wahyudi

Ny Sinta Nuriyah, isteri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kemarin merayakan ulang tahunnya ke-62 di kediaman CiganjurIni adalah perayaan pertama tanpa didampingi suami.  Bagaimana suasananya?
---------------------------- ----
DIAN WAHYUDI, Jakarta
---------------------------- ----
SEBAGAI istri, kepergian Gus Dur tentu membawa duka mendalam bagi Sinta Nuriyah

BACA JUGA: Ada Tanda-Tanda Sembuh setelah Dua Jam

Tak mudah untuk menghapus duka itu
Ini disadari oleh para puteri Gus Dur

BACA JUGA: Rekam Jejak Dulmatin di Mata Orang-Orang yang Mengenalnya

Karena itu, mereka tak henti-hentinya menghibur wanita yang dinikahi Gus Dur sejak 11 September 1971 tersebut.

Salah satu upaya untuk menghibur sang ibunda adalah dengan merayakan ulang tahunnya yang sebenarnya jatuh pada 8 Maret lalu
Sejak sehari sebelumnya, empat puteri Gus Dur diam-diam telah membicarakan bagaimana cara merayakan ulang tahun ibundanya agar berkesan. 

”Kami berpikir keras untuk bisa membuat sesuatu yang bisa membahagiakan mama

BACA JUGA: Dapat Applause Enam Kali, Sebut Mel Gibson dan Nicole Kidman

Saya sampai keluar masuk tokoTapi ternyata tetap saja tak ketemu bentuknya seperti apa hingga 8 Maret dini hari,” cerita putri bungsu almarhum Gus Dur, Inayah Wulandari, saat perayaan susulan ultah Sinta Nuriyah, di Ciganjur, Jakarta Selatan, kemarin (13/3).

Baru setelah lewat tengah malam itu, putri sulung Gus Dur Alissa Qotrunnada akhirnya memberikan solusi”Kita diajak untuk mengucapkan selamat saja sama-sama,” lanjut InayahMaka, ide itu pun dilaksanakan pada 8 Maret tengah malamSaat itu, keempat puteri Gus Dur itu masuk ke kamar mamanyaAgar tetap ada nuansa ulang tahun, mereka mencari-cari kue di kulkasTernyata di lemari pendingin itu ada beberapa potong kue sisa berumur sekitar semingguanSetelah kue didapat, dicarilah lilin hingga ketemu potongan lilin seadanyaKue dan lilin itulah yang kemudian dibawa masuk ke kamar Ny Sinta oleh empat puterinya

”Mama saat itu surprise, dan kelihatan bahagiaTapi kami sempat takut juga, karena kue yang dimakan itu sudah lama disimpan di kulkas,” kata alumnus Fakultas Sastra UI itu, disambut tawa para keluarga dan kerabat yang hadir.

Dan kemarin, ultah Ny Sinta kembali dirayakan dengan sangat sederhanaAcara itu dihadiri beberapa orang sajaHanya sekitar puluhan keluarga dan beberapa kerabat yang hadirMereka berkumpul di ruang tengah kediaman almarhum Gus DurUltah susulan itu dirayakan bersamaan dengan acara pertemuan keluarga Bani Wahid

Pada perayaan ultah tersebut, hanya ditandai kue ulang tahun yang ditempatkan di atas meja kecilBagian tengah kue dengan hiasan buah strawberry di bagian sisinya itu dipasang foto Sinta Nuriyah yang sedang tersenyum ceriaDua lilin berbentuk angka enam dan dua tak ketinggalan ikut melengkapi aksesoris kue sederhana berukuran sekitar 50 x 30 sentimeter itu”Kalau ini jangan khawatir ikut makan, masih baru dibuat kok tidak seperti yang kemarin (saat hari-H ultah Sinta Nuriyah),” gurau Inayah, kembali

Di pihak keluarga selain keempat putri, menantu, dan cucu, tampak beberapa saudara kandung Gus Dur ikut hadirDi antaranya Aisyah Wahid, Sholahuddin Wahid (Gus Sholah), Umar Wahid, dan Lily Chadijah Wahid

Mereka secara hangat ikut bergantian bersama kerabat lainnya bergantian menyalami Sinta NuriyahSenyum terus mengembang dari bibirnya”(Acara) Ini inisiatif anak-anak saja, mungkin karena kebetulan lagi ada acara pertemuan keluarga di sini, jadi sekalian dibarengkan,” ujar Sinta Nuriyah.

Pertemuan keluarga Bani Wahid itu dilakukan sebelum peringatan susulan ultah Sinta NuriyahPertemuan itu khusus membahas kelanjutan Yayasan Wahid Hasyim sepeninggal Gus Dur yang selama ini bertindak sebagai pimpinan

Yayasan ini salah satunya membawahi Pondok Pesantren Al Munawaroh, Ciganjur, yang telah dirintis sejak awal 1980-an oleh Gus DurPada kesempatan pertemuan itu, adik-adik Gus Dur dan sejumlah generasi ketiga bani Wahid sepakat melanjutkan pembangunan pesantren”Sebab, ini juga menjadi cita-cita Ibu Sholichah Wahid, ibunda kami semasa masih hidup,” ujar Aisyah Wahid.

Pertemuan tersebut juga memutuskan, bahwa pengelolaan Yayasan Wahid Hasyim sudah diturunkan kepada generasi ketiga (cucu KH AWahid Hasyim)Susunan pengurusnya, Atik binti Umar Wahid sebagai ketua, didampingi Irfan Wahid (putera Gus Sholah) dan Alissa Qotrunnada Wahid (puteri sulung Gus Dur) sebagai wakil.(kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria yang Tertembak Itu Tiga Kali Datang, Ogah Bayar Parkir


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler