Daur Ulang Disebut Jadi Solusi Tepat Atasi Sampah Plastik

Jumat, 08 Februari 2019 – 15:52 WIB
Pemulung sedang mengumpulkan sampah plastik. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Plastic Recycles (IPR) menilai pemerintah pusat tidak perlu memberikan insentif kepada pemda yang menerbitkan perda larangan produk dan kantong plastik.

Sebab, penanganan sampah plastik bisa diatasi dengan baik, melalui pemaksimalan daur ulang di tingkat daerah.

BACA JUGA: Iriana Sosialisasi Pengurangan Sampah Plastik di Banyuwangi

Business Development Director IPR Ahmad Nuzuludin mengatakan, persoalan sampah plastik yang terjadi saat ini karena belum terbangunnya perilaku pemilahan sampah organik dan non organik di masyarakat.

"Karena itu, perilaku collecting system harus dibangun di masyarakat lewat adanya bank-bank sampah di tingkat RW atau kelurahan," ujar Ahmad, Jumat (8/2).

BACA JUGA: Indonesia Target Kurangi 70 Persen Sampah ke Laut, Begini Caranya

Ahmad menambahkan, saat sistem pemilihan sampah plastik di daerah sudah terbangun, maka sampah plastik dapat daur ulang dan akhirnya menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat itu sendiri.

Tercatat, jumlah bank sampah di seluruh Indonesia saat ini masih jauh dari kata cukup karena baru ada 2.500 unit. Kondisi ini, membuat sampah plastik di berbagai daerah menjadi tidak berguna.

BACA JUGA: Pertemuan Negara ASEAN, Indonesia Sampaikan Fokus Bersihkan Sampah Laut

"Kalau ada 70 ribu kelurahan atau desa di Indonesia, maka jumlah bank sampah seharusnya segit juga. Sehingga collecting system sampah plastik berjalan dengan baik, daur ulang meningkat, dan tidak ada lagi sampah kemasan plastik berserakan di sungai atau laut," papar Ahmad.

Ahmad menjelaskan, daur ulang sampah plastik bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, misalnya dijadikan kantong plastik kembali, botol plastik, frame, lensa kacamata dan lain-lainnya.

Dengan menyediakan bank sampah dan pemaksimalan daur ulang sampah plastik, kata Ahmad, hal ini juga bisa menciptakan lapangan kerja di bidang industri daur ulang kantong belanja plastik, yang diperkirakan dapat menyerap 528 ribu orang.

"Ini memberikan lapangan kerja, baik di sektor informal maupun formal di industri daur ulang. Kemudian, mengurangi setidaknya tiga ribu ton per bulan kantong plastik yang tertimbun di TPA (tempat pembuangan akhir) dan tercecernya di lingkungan Jabodetabek," pungkasnya. (cuy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahan Daur Ulang untuk Kapstok


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler