Daya Saing Indonesia Terus Menurun

Senin, 26 Oktober 2009 – 20:50 WIB

JAKARTA
- Ketua DPD RI Irman Gusman menegaskan tumbuhnya perekonomian tanpa pemerataan karena hanya dinikmati oleh sekelompok kecil orang dapat mengakibatkan memburuknya kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya memuncak pada kekacauan sosial."Perekonomian yang tumbuh tanpa pemertaan, atau dengan pertumbuhan tetapi hanya dinikmati sekelompok kecil orang, dapat mengakibatkan memburuknya kesejahteraan masyarakat, yang kemudian dapat memicu terjadinya kekacauan sosial," kata Irman Gusman, saat jadi keynote speech seminar Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), di Gedung Nusantara IV, komplek parlemen, Senayan Jakarta, Senin (26/10).

Mestinya, lanjut Irman Gusman, pembangunan harus dapat menghasilkan perubahan struktural yang seimbangNamun yang terjadi justru menghasilkan ketimpangan antar-sektor yang kemudian menumbuhkan struktur ekonomi yang rapuh dan sangat resisten terhadap sebuah perubahan.

"Faktanya dapat kita lihat pada sektor pembangunan industri yang kurang memperhatikan dan memanfaatkan sumber daya alam dan hasil pertanian yang melimpah yang kita miliki, dengan mudah tergoyah oleh perubahan-perubahan yang terjadi di dunia luar," kata Ketua DPD asal Sumbar itu.

Pertumbuhan ekonomi yang kurang merata dan perubahan struktur ekonomi yang tidak seimbang itu, jelas Irman, pasti tidak akan mampu memanfaatkan sumber daya secara optimal

BACA JUGA: Gaji Pimpinan DPR/MPR Juga akan Naik

"Bahkan kecendrungannya akan merusak lingkungan dan menghasilkan tingkat kemiskinan yang tinggi."

Selain mengungkap fakta pertumbuhan ekonomi yang kurang merata, Irman juga mengajak seluruh Dewan Pakar ICMI untuk memperhatikan posisi daya saing Indonesia yang masih berada jauh di bawah Singapore atau Malaysia
Saat ini Indonesia berada pada peringkat 50 dari 125 negara yang di survei

BACA JUGA: Pimpinan KPK Buka Suara Soal Sadapan

Ini sangat jauh berjarak dengan peringkat yang diduduk oleh Singapore (5), Jepang (7), Malaysia (26), Thailand (35) dan India peringkat ke-43), ujar Irman, mengutip laporan World Economic Forum tahun 2006-2007 tentang "Clobal Competitiveness Report".

"Beberapa penyebab rendahnya daya saing Indonesia itu antara lain masalah infrastruktur, ketidak-efisienan birokrasi termasuk belum membaiknya regulasi sistem perpajakan, dan regulasi ketenagakerjaan serta tidak terjadinya peningkatan kemampuan pendidikan," tegas Irman Gusman.

Di sisi lain, kemajuan perekonomian daerah sangat ditentukan oleh empat hal yang secara langsung juga terkait dengan masalah tersebut di atas seperti soal kualitas tenaga kerja, perlunya pengembangan institusi ekonomi yang baik dan mampu mendorong ke arah peningkatan hasrat berusaha bagi kalangan dunia usaha, penciptaan keunggulan kompetitif daerah yang didasarkan pada kualitas lingkungan serta perlunya penggalian sumberdaya pengetahuan lewat penelitian, eksplorasi maupun daya kreatifitas dan inovasi sebagai pendorong perekonomian, imbuh Ketua DPD RI.

"Karena itu, arah dan tujuan utama pembangunan ekonomi wilayah hendaknya berorientasi pada peningkatan inisiatif daerah dalam menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat (baik dari jumlah maupun jenis pekerjaan) serta merangsang peningkatan aktifitas ekonomi agar pendapatan masyarakat berubah," saran Irman Gusman
(fas/JPNN)

BACA JUGA: Ditanya Gaji, Menteri Malah Tertawa

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Ingin Disuguhi Hasil Sadapan KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler