JAKARTA -- Acara debat capres-cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) bekerjasama dengan stasiun televisi swasta, harus didanai dari Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)Pengamat ekonomi Aviliani menilai, dana dari APBN itu penting agar acara debat capres-cawapres tidak menonjol aspek komersilnya
BACA JUGA: KPU Anggap Iklan Debat Capres Tak Masalah
Debat capres dan cwapres yang sudah digelar, terganggu banyaknya iklan yang memotong acara penting tersebut."Ke depan, paling tidak untuk debat capres-cawapres pada pilpres 2014, anggarannya harus dari APBN
BACA JUGA: Jadwal Kampanye Habis, Prabowo Datangi Istighotsah
Jangan nyari dana dari iklanBACA JUGA: 27 Ribu Napi Terancam Tak Bisa Nyontreng
Ini liberal juga namanya," ujar Aviliani dalam diskusi bertema 'Mengukur Efektivitas Debat Capres-Cawapres' di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Rabu (1/7).Di tempat yang sama, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Yudi Latif juga menilai, debat capres-cawapres sebagai bentuk konkrit pelaksanaan nilai-nilai demokrasi menjadi kehilangan makna tatkala di acara itu penonton banyak disuguhi iklan komersil"Banyaknya iklan menunjukkan kapitalisme menaklukan demokrasi," ujarnyaDia setuju bila acara debat dibiayai dari APBN.
Khusus materi debatnya sendiri, Yudi menilai, debat cawapres 30 Juni 2009 sangat menjemukanMestinya, yang namanya debat harus ada konfrontasinya"Itu bukan debat, tapi monolog, yang membuat rakyat semakin tidak bergairah,” kata Yudi
Dia berharap, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara debat, harus merubah format acara debat putaran terakhir 4 Juli mendatangPara kandidat harus dipancing agar saling menyerang"Mestinya harus saling gosok antarkandidat agar mereka semakin matang," ucapnya
Aviliani yang pernah menjadi moderator debat capres menyatakan, hidup tidaknya suasana debat yang dipengaruhi oleh moderatorDia mengaku, pengalamannya selama 10 tahun menjadi host acara di televisi menjadi bekal berperan sebagai moderator"Jam terbang moderator menentukan, karena sudah terbiasa mengelola perdebatan dengan waktu yang tersedia," ucapnya(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisa Jadi, Publik Suka Keluguan Megawati
Redaktur : Tim Redaksi