Debitur KPR Nonsubsidi Bertumbangan

Jumat, 12 Agustus 2016 – 01:29 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - BALIKPAPAN - Kepala Cabang Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Balikpapan Dwihatmo Arisumasto mengatakan, portofolio KPR selama semester pertama memang masih didominasi oleh kredit perumahan nonsubsidi.

Besarnya mencapai 60 persen meskipun pembelian rumah pada segmen tersebut mengalami penurunan secara berkala selama setahun terakhir. Dia memproyeksi, sampai dengan akhir tahun, portofolionya bakal terbalik.

BACA JUGA: Bank Syariah Mandiri Biayai Line Facility Rp 1 Triliun

Sebesar 60 persen didominasi KPR rumah bersubsidi. Rumah nonsubsidi harganya Rp 200 juta-Rp 400 juta. Tapi pangsanya sudah tergerus dan pasar debiturnya pun selektif sekali.

"Dari beberapa debitur KPR nonsubsidi, cukup banyak yang menyatakan ketidaksanggupan untuk melunasi utang pokok dan angsuran dengan alasan PHK dan tidak berpenghasilan seperti sedia kala. Para debitur ini dominan bekerja di sektor pertambangan dan turunannya," ucap Dwi.

BACA JUGA: Semester Pertama, Kartu Kredit BNI Tumbuh 60 Persen

Oleh karena itu, Dwi memproyeksikan pangsa KPR akan berubah hingga akhir tahun nanti. Sebab, pangsa KPR perumahan subsidi masih sangat potensial, konsumen pada segmen itu banyak yang bekerja pada pemerintah, pegawai swasta berpenghasilan maksimum Rp 4 juta, atau wiraswasta.

"Permintaan rumah bersubsidi memang tinggi, tapi dalam portofolio kami saat ini masih lebih besar KPR nonsubsidi karena akad KPR subsidi banyak yang belum terealisasi. Sebabnya, pengembang baru mencari lahan pembangunan ketika program rumah bersubsidi sudah diluncurkan, sebelumnya tidak banyak pengembang yang minat," tuturnya.

BACA JUGA: Fadli Zon: Yang Dikoreksi Sebetulnya Presiden

Apalagi penjualan rumah bersubsidi diharuskan dalam bentuk ready stock. Sehingga pengembang benar-benar harus menyelesaikan proses pembelian lahan, pengajuan kredit konstruksi, perizinan, dan menyelesaikan pembangunan sebelum akhirnya menjual unit rumah kepada konsumen.

Pada semester pertama 2016 perseroan mencatatkan penyaluran KPR mencapai Rp 115 miliar dari target Rp 249 miliar hingga akhir tahun. (aji/lhl/k15/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakinlah, Holding BUMN 100 Persen akan Dikuasai Negara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler